Berita Bima
Alasan Tersangka Aniaya Balita di Bima Hingga Tewas: Emosi karena Korban Menangis
Tersangka RF alias WN mendatangi korban yang menangis dengan emosi dan dalam pengaruh narkoba
Penulis: Toni Hermawan | Editor: Wahyu Widiyantoro
Laporan Wartawan TribunLombok.com, Toni Hermawan
TRIBUNLOMBOK.COM, KOTA BIMA - Kapolres Bima Kota AKBP Yudha Pranata mengungkap kondisi tersangka saat menganiaya balita MY berusia 1,5 tahun.
Tersangka RF alias WN (42) menganiaya korban dalam keadaan mabuk narkoba.
Tersangka RF alias WN (42) sudah dites urine dan positif menggunakan metafetamin.
"Selain emosi, tersangka juga terpengaruh narkoba," jelasnya, dalam jumpa pers, Jumat (16/8/2024).
Baca juga: Hasil Autopsi Balita Di Bima Tewas Dianiaya Pengasuh: Luka Organ Dalam
Yudha mengungkap kronologi penganiayaan yang terjadi pada 5 Agustus 2024 ini.
Awalnya, korban tengah tidur bersama anak dari tersangka.
Pada malam itu, sekitar pukul 21.30 WITA, korban menangis dan saat itu tersangka datang.
"Tersangka emosi dan masuk langsung melakukan penganiayaan," tambahnya.
Selanjutnya pada 8 Agustus 2024, ibu asuh korban yang juga istri tersangka mendapati darah keluar dari hidung balita tersebut saat dimandikan.
Baca juga: Aniaya Balita hingga Meninggal, Pengasuh Balita di Sape Bima Jadi Tersangka
Korban kemudian dibawa ke rumah sakit oleh kakeknya, namun sayangnya, pada 9 Agustus 2024, balita itu menghembuskan napas terakhirnya.
"Merasa ada yang ganjil, kakek korban melaporkan kejadian ini ke Polsek Sape," katanya.
Polisi juga masih mendalami kasus ini, terhadap kemungkinan adanya tersangka lain.
Hasil Autopsi Korban
Yudha mengatakan penyebab korban meninggal adalah luka pada lambung dan empedu pecah.
"Hasil otopsi ada luka dalam," terang Yudha
Pihaknya telah mengamankan RF alias WN (42) dan ditetap menjadi tersangka.
Balita malang ini sempat mendapatkan perawatan, namun menghembuskan nafas terakhirnya pada 9 Agustus 2024.
Pelaku mengasuh korban dengan bayaran Rp 1 juta per bulan.
Baca juga: Polisi Periksa 7 Saksi Buntut Meninggalnya Balita di Sape Bima Diduga Korban Penganiayaan
Sementara kedua orang tua MY yang beralamat di Desa Bugis, Kecamatan Sape, Kabupaten Bima tengah merantau.
Saat diintrogasi, tersangka sempat tidak mengakui perbuatannya.
"Pertama tersangka berkelit, alasan luka (ditubuh bayi.Red), tidak sengaja terinjak habis ambil barang jatuh dari kursi," katanya menirukan keterangan tersangka.
Sudah diperiksaa tujuh orang saksi termasuk kakek korban sebagai pelapor.
"Perkara ini akan segera kami limpahkan ke Kejaksaan," imbuhnya.
(*)
Kabur ke Tangerang, Buron Kasus Korupsi KUR BNI Woha Bima Serahkan Diri ke Jaksa |
![]() |
---|
Warga di Bima Alami Krisis Air Bersih Gara-gara Mesin Pompa PDAM Rusak |
![]() |
---|
Mahasiswa di Kota Bima Ditemukan Berlumuran Darah di Kamar Kos, Diduga Korban Penganiayaan |
![]() |
---|
6 Mahasiswa Bima Ditetapkan Tersangka Perusakan Mobil Dinas, PBHM Dorong Pendekatan Restoratif |
![]() |
---|
Pemkot Bima Berencana Bangun Taman dan Alun-Alun di Lapangan Serasuba dengan Anggaran Rp4 Miliar |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.