Lemhannas RI Gelar SSDN di NTB untuk Mengukur Indeks Ketahanan Nasional
Lemhannas RI melaksanakan Studi Strategis Dalam Negeri (SSDN) di Nusa Tenggara Barat (NTB), dalam rangka mengukur Index Ketahanan Nasional.
Penulis: Robby Firmansyah | Editor: Endra Kurniawan
Laporan Wartawan TribunLombok.com, Robby Firmansyah
TRIBUNLOMBOK.COM, MATARAM - Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhannas) RI melaksanakan Studi Strategis Dalam Negeri (SSDN) di Nusa Tenggara Barat (NTB), dalam rangka mengukur Index Ketahanan Nasional.
Tenaga Ahli Pengajar Bidang Strategi Lemhannas, Mayjend TNI Rano Tilaar selaku pimpinan rombongan menjelaskan, alat ukur ketahanan suatu daerah dapat dilihat dari 8 Gatra Strategis atau dalam bahasa Sansekerta disebut "Astra Gatra".
Astra Gatra tersebut terbagi dalam dua komponen utama yakni Trigatra yang terdiri dari Geografi, Demografi dan Sumber Kekayaan Alam. Kemudian komponen kedua, yaitu Pancagatra yang terdiri dari Ideologi, Politik, Ekonomi, Sosial Budaya dan Pertahanan Keamanan.
Salah satu destinasi SSDN tahun ini di Provinsi NTB yang dilaksanakan sejak tanggal 10 Juni hingga 13 Juni 2024 ini dengan mengunjungi 8 (delapan) obyek.
Baca juga: Dandim 1608/Bima Dapat Penghargaan Mabes TNI karena Berhasil Tingkatkan Ketahanan Pangan
Lewat SSDN, diharapkan para Peserta Pendidikan Program Angkatan (PPRA) ini akan memperoleh data dan informasi yang obyektif sesuai dengan tujuan kajian, sehingga hasilnya dapat dianalisis secara tepat sesuai dengan kondisi yang ada di wilayah Provinsi Nusa Tenggara Barat.
"Ini nanti akan mereka ukur untuk dibuatkan esai dan laporan kajian yang dilaporkan dan dipresentasikan kepada pimpinan mereka di Lemhannas RI, manakala ada temuan-temuan maka ini akan dijadikan suatu kajian untuk dijadikan sebagai rekomendasi dan konsumsi kepada pimpinan," kata Rano, Selasa (11/6/2024) malam.
Kegiatan SSDN diikuti oleh 25 orang peserta yang terdiri dari Perwira TNI Angkatan Darat, Angkatan Laut, Angkatan Udara, Polri dan juga Aparatur Sipil Negara (ASN) dan non ASN.
SSDN juga secara serentak dilaksanakan di 4 provinsi atau Locus tinjauan lainnya, dipilihnya NTB sebagai Locus tinjauan karena di daerah ini memiliki keragaman budaya seperti suku, agama, etnis dan bahkan beberapa bahasa.
Namun, dari data yang ada seringkali terjadi gesekan-gesekan kecil di masyarakat yang dipicu oleh perbedaan-perbedaan tersebut. Sehingga disinilah pentingnya kolaborasi, sinergitas serta sosialisasi yang baik dan terus menerus dari Pemerintah Daerah, TNI, Polri serta elemen masyarakat lainnya. Agar dapat memitigasi munculnya potensi yang lebih besar dan mengancam ketertiban, keamanan dan keselamatan masyarakat NTB. Lanjut Rano.
Liaison Officer Lemhannas RI Marsma TNI Somad S.I.P. menambahkan, selama kegiatan di NTB para peserta sudah mengambil data dari sejumlah instansi seperti Pemerintah Provinsi NTB, Badan Pusat Statistik (BPS), Korem 162/Wira Bhakti, Kepolisian Daerah NTB, termasuk Universitas Mataram dan DPRD Provinsi NTB.
Baca juga: Dukung Ketahanan Pangan, Danramil 1615-11/Aikmel Turun Berikan Pendampingan ke Masyarakat
"Kemudian data tersebut kita olah dan analisa, pada akhirnya akan menjadi satu rekomendasi yang akan kita berikan kepada Locus tinjauan, dalam hal ini Pemprov NTB yang diharapkan dapat dijadikan sebagai referensi, saran masukan serta tindak lanjut yang berguna untuk membangun dan meningkatkan Ketahanan Nasional di NTB," lanjut Somad.
Lemhannas juga melakukan analisis terhadap potensi pariwisata NTB di wilayah utara, pasalnya potensi wisata di NTB di bagian utara tidak kalah menarik untuk dikembangkan tentunya dalam mempersiapkan Indonesia Emas 2045 nanti.
Unsur Pendamping SSDN PPRA LXVII yang ditetapkan Lemhannas RI yaitu Irjen (Pol.) Sumirat, Caturida Meiwanto Doktoralina, Ph.D., M.Ak., CBV., CDMS. Taprof Bid. Ekonomi Lemhannas RI, Kolonel Laut Muhammad Dachlan, S.Pd., S.A.P., M.A.P. Tenaga Ahli Pengkaji Muda Bid. Kepemimpinan Lemhannas RI dan Lettu Chb Ferdinand Omora, S.A.P.
(*)
Sumber PAD NTB dari Sektor Kelautan Minim, Gubernur Iqbal Minta Kelonggaran Pemerintah Pusat |
![]() |
---|
Polisi Dalami Indikasi Kejanggalan Kematian Brigadir Esco dari Hasil Autopsi dan Olah TKP |
![]() |
---|
Gubernur NTB Iqbal Kumpulkan Kepala Daerah, Bahas Sejumlah Program Strategis |
![]() |
---|
Kemendagri Soroti Pengelolaan Keuangan di NTB, Dorong Percepatan Realisasi |
![]() |
---|
Pembahasan APBD Perubahan 2025 Pemprov NTB Terkendala RKPD |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.