Berita NTB

Penyedia Air Bersih di Dua Gili Lombok Utara Diduga Kembli Bermasalah

Hasil investigasi BKKPN menemukan adanya kebocoran pipa milik PT TCN penyedia air bersih di Gili Trawangan yang diduga merusak biota laut

Penulis: Robby Firmansyah | Editor: Idham Khalid
Dok. Diskominfotik NTB
Kawasan wisata di Gili Trawangan, di Kabupaten Lombok Utara. 

Laporan Wartawan TribunLombok.com, Robby Firmansyah

TRIBUNLOMBOK.COM, MATARAM - Pasca tersandung kasus perizinan penyediaan air bersih di Gili Trawangan  dan Gili Meno yang melibatkan PT Berkah Air Laut (BAL) dengan PT Gerbang NTB Emas (GNE), membuat sejumlah masyarakat di tempat tersebut sempat mengalami kesulitan mengakses air bersih.

Kini untuk memenuhi kebutuhan air bersih bagi warga di dua gili tersebut, Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Amerta Dayan Gunung milik Pemerintah Kabupaten Lombok Utara melakukan kerja sama dengan PT Tiara Citra Nirwana (TCN).

PT TCN untuk memenuhi kebutuhan air bersih bagi warga Gili Trawangan dan Gili Meno menerapkan sistem Sea Water Reverse Osmosis (SWRO) atau penyulingan air laut menjadi air tawar.

Operasional PT TCN di kawasan wisata itu telah diperkuat dengan adanya penerbitan surat izin dari Dinas Penanaman Modal Perizinan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) NTB.

Namun baru-baru ini, berdasarkan hasil investigasi Balai Kawasan Konservasi Perairan Nasional (BKKPN), menemukan adanya kebocoran pipa milik PT TCN di Gili Trawangan yang merupakan lokasi beroperasinya perusahaan tersebut.

Akibat dari kebocoran pipa tersebut diduga menyebabkan ekosisten laut termasuk terumbu karang tercemar dan rusak, oleh pasir yang dikeluarkan dari pipa pengeboran air.

Kepala Desa Gili Indah Wardana membenarkan adanya kerusakan di kawasan Gili Trawangan tersebut.

"Parahnya pasir yang dikeluarkan oleh semburan menutup karang, jadi kalau terkena sinar matahari tidak terlihat, kurang lebih 16 are hasil investigasi BKKPN," kata Wardana, Kamis (6/6/2024).

Wardana juga mengatakan bahwa operasional PT TCN sudah diberhentikan untuk sementara waktu, guna menghindari kerusakan yang lebih parah.

Asisten II Setda Provinsi NTB Fathul Gani mengatakan, terkait personalan tersebut Pemerintah Provinsi NTB akan segera melakukan pertemuan dengan pihak-pihak terkait guna mencari benang merahnya.

"Kita lihat dan dengarkan apa yang menjadi opsi-opsi," kata Gani.

PT BAL yang sebelumnya menjadi penyedia air bersih di kawasan Gili Trawangan dan Gili Meno, tersandung kasus perizinan

pengeboran air bersih di Gili Trawangan.

Akibatnya hampir empat minggu 800 jiwa di kawasan Gili Meno kesusahan air bersih, warga juga menuntut agar pemerintah segera mencarikan solusi jangka pendek.

Salah satu opsi yang disampaikan warga dengan menyambung pipa dari Gili Air ke Gili Meno, namun untuk menyambung pipa tersebut membutuhkan biaya besar.

Baca juga: Jaksa Tahan Direktur PT BAL dan PT GNE Terkait Kasus Pengeboran Air Tanpa Izin di Gili Trawangan

Opsi lainnya melakukan kerja sama kembali dengan PT BAL melalui PT GNE tentunya dengan memperbaiki manajemen dan perizinan yang Salah selama ini.

"Keinginan masyarakat ingin menyambung kembali dengan PT BAL sama GNE, tapi di sisi lain ada pertimbangan hukum. Dalam prosesnya apakah kita akan kita lakukan itu atau tidak itu yang akan kita putuskan besok," kata Gani. 

(*)

Sumber: Tribun Lombok
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved