Anggota DPRD Lombok Tengah Supli Bangun Rumah Tidak Layak Huni Menggunakan Dana Pokir

Laporan Wartawan Tribunlombok.com, Sinto

TRIBUNLOMBOK.COM, LOMBOK TENGAH - DPRD Lombok Tengah terus berupaya memberikan kontribusi kepada masyarakat melalui pokok pikiran (Pokir) dewan.

Salah satunya anggota DPRD Lombok Tengah H Ahmad Supli yang membangun rumah yang tidak layak huni.

Kali ini, politisi PKS Lombok Tengah ini merenovasi salah satu warga di Lingkungan Pengendong, Kelurahan Prapen, Kecamatan Praya, Lombok Tengah.

Rumah yang tampak reot tersebut milik janda bernama Sarni kondisinya sangat memprihatinkan.

Tampak bangunan semi permanen tersebut telah usang dimakan usia.

Kehadiran Supli akhirnya menjawab harapan dan mimpi Sarni untuk memiliki rumah layak huni.

Baca juga: Pokir DPRD Lombok Tengah Dialihkan ke Pendidikan dan Kesehatan, Tauhid Minta Konstituen Bersabar

Supli mengatakan, dana pembangunan rumah warga ini bersumber dari anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD) 2024.

Sedikitnya ada 14 program peningkatan kualitas rumah yang dianggarkan pihaknya melalui dana pokir pada APBD murni 2024.

"Saya berharap warga yang mendapat program ini bisa hidup lebih nyaman dan sehat. Rumah yang layak tentu berdampak terhadap kenyamanan dan kesehatan," terang Ahmad Supli saat dikonfirmasi Tribun Lombok, Jumat (7/6/2024).

Pihaknya mengaku prihatin dengan kondisi rumah berdinding pagar berukuran 4 x 6 meter yang dihuni Sarni.

Pihaknya juga telah melakukan survei hingga akhirnya rumah tersebut dilakukan pembongkaran, Kamis (6/7/2024).

Baca juga: Dinas Perindustrian Lombok Timur Akomodasi Anggaran Pokir Dewan 1,3 Miliar untuk Hibah Bansos

"Kami bersama dinas Perkim Lombok Tengah menyiapkan dana Rp 20 juta per unit. Program ini dikerjakan swadaya," ujar DPRD yang pernah menjadi pengacara itu.

Fasilitator program peningkatan kualitas rumah pada Dinas Perkim Lombok Tengah, Husnul Huda mengatakan, sejauh ini sudah ada satu rumah yang selesai dikerjakan dari pokir Supli pada APBD murni 2024.

"Di Desa Jago sudah selesai. Rumah Ibu Sarni ini yang kedua. Ada 14 rumah tersebar di Kecamatan Praya dan Praya Tengah yang akan kami kerjakan dari pokir Haji Supli," ucap Huda.

Huda menjelaskan pengerjaan rumah Ibu Sarni akan dibangun permanen atau full batako dengan dana Rp 20 juta.

"Jadi, ini dikerjakan swadaya. Apabila nantinya ada kekurangan maka pemilik rumah sanggup menanggulangi," pungkas Huda.

(*)