Berita NTB

Keracunan Makanan Saat Apel Bendera, Puluhan Siswa SD di Lombok Keluar Barisan Lalu Muntah-muntah

Peristiwa keracunan puluhan siswa SDN Mentokok, Lombok Tengah bermula dirasakan saat apel bendera, siswa banyak keluar barisan dan muntah-muntah

Penulis: Sinto | Editor: Idham Khalid
Dok.Istimewa
Sejumlah siswa SDN Mentokok, Lombok Tengah saat dirawat di Puskesmas akibat keracunan makanan, Senin (7/5/2024). 

Laporan Wartawan Tribunlombok.com, Sinto

TRIBUNLOMBOK.COM, LOMBOK TENGAH - Polsek Praya Barat Polres Lombok Tengah mendatangi tempat kejadian perkara (TKP) dugaan keracunan makanan puluhan siswa SDN Mentokok, Desa Penujak Kecamatan Praya Barat, Senin (6/5/2024).

Kapolsek Praya Barat AKP Lalu Punia Asmara mengatakan, sebanyak 40 siswa mengalami sakit perut, pusing buang air besar dan lemas usai mengkonsumsi jajanan jelly dan es oleh seorang pedagang.

"Keterangan dari kepala sekolah para siswa diduga keracunan saat pagi hari saat upacara hari Senin, sebelumnya mereka membeli jajanan es jeli stik yang dijual oleh salah seorang pedagang di luar pagar sekolah," kata Punia dalam keterangan resmi yang diterima Tribun Lombok, Selasa (7/5/2024)

Menurut Punia, kronologis kejadian terjadi sekitar terjadi sekitar pukul 06.30 Wita saat upacara bendera hari Senin berjalan.

Pada saat itu terdapat banyak siswa yang minta ijin keluar barisan untuk pergi ke WC karena sakit sakit perut.

"Akhirnya pihak sekolah menghentikan upacara tersebut, kepala sekolah beserta para guru yang lainnya merasa curiga dan khawatir sehingga melakukan pemeriksaan terhadap siswa yang mengalami sakit," ungkapnya.

"Setelah melakukan pemeriksaan sebanyak 40 siswa mengalami sakit yang sama dan sebanyak 15 siswa kondisinya mengkawatirkan sehingga langsung dilarikan oleh Pihak Sekolah ke Puskesmas Penujak untuk mendapatkan perawatan lebih lanjut," sambungnya.

Baca juga: Puluhan Siswa SDN 3 Ketapang Raya Lombok Timur Keracunan Massal

Punia menyampaikan pihaknya saat ini sudah melakukan cek TKP kemudian melakukan penyelidikan dan mencari barang bukti yang diduga penyebab keracunan untuk dilakukan uji laboratorium.

Saat ini pihaknya juga telah menyelidiki pedagang yang menjual makanan penyebab keracunanan masal itu.

"Kami bersama unsur medis, dan pihak sekolah saat kejadian, lebih mengutamakan tindakan untuk menolong dan menyelamatkan korban. Untuk penjual masih kita lidik," tutupnya.

(*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved