Berita Bima

Jumlah Warga Bima yang Keracunan Makanan Bertambah, Didominasi Anak-Anak

Kepala Puskesmas Bolo, Nurjanah menyebutkan, jumlah warga yang keracunan saat ini mencapai 32 orang.

Penulis: Atina | Editor: Dion DB Putra
FOTO ISTIMEWA/KIRIMAN MITRA
Sebanyak 30 anak dirawat intensif di Puskesmas Bolo, Kabupaten Bima setelah mengalami keracunan nasi bungkus yang disantap pada Jumat siang (14/10/2022). 

Laporan Wartawan TribunLombok.com, Atina

TRIBUNLOMBOK.COM, BIMA - Hingga Jumat malam (14/10/2022), jumlah warga yang mengalami keracunan makanan di Desa Rato, Kecamatan Bolo, Kabupaten Bima, terus bertambah.

Keterangan yang diperoleh dari Kepala Puskesmas Bolo, Nurjanah menyebutkan, jumlah warga yang keracunan saat ini mencapai 32 orang.

Baca juga: Warga Desa Ubung Lombok Tengah Keracunan Massal, Diduga Akibat Makan Nasi Bungkus Hajatan

"Sebelumnya hanya 15 orang, sekarang bertambah jadi 32 orang," sebutnya ketika dikonfirmasi wartawan via ponsel.

Dia menjelaskan, dari jumlah warga tersebut didominasi anak-anak dan lanjut usia.

Kondisi di Puskesmas Bolo saat ini, kata Nurjanah, dipenuhi pasien yang dirawat hingga di lorong-lorong Puskesmas.

Tenaga medis sedang lakukan pemeriksaan kadar SPO2 pada pasien.

Kemudian pemasangan infus, sebagian pasang oksigen dan semuanya diberikan obat roborantia atau obat pemulihan.

"Semua korban keracunan sudah ditangani secara intensif. Yakni diberikan pemenuhan kebutuhan cairan elektrolit melalui pemasangan infus dan oralit," kata Nurjanah.

Sampai saat ini belum ada korban keracunan yang dirujuk ke rumah sakit Sondosia maupun dirujuk ke RSUD Bima.

"Para korban belum terindikasi untuk dirujuk," ungkapnya.

Ia berharap, jumlah korban keracunan tidak bertambah lagi.

"Semoga segera pulih dan bisa dipulangkan ke rumah masing masing," pungkasnya.

Diberitakan sebelumnya, puluhan warga di Desa Rato Kecamatan Bolo diduga keracunan setelah menyantap nasi bungkus.

Informasi yang diperoleh, nasi tersebut merupakan nasi yang dibagi oleh pengurus masjid, bagian dari program Jumat Berbagi.

Bagi-bagi nasi setiap Jumat ini, sudah rutin dilakukan sekali satu pekan dan warga yang membagikan nasi inisial MS, juga sudah sering sebelumnya.

Namun baru kali ini ada keracunan. (*)

Sumber: Tribun Lombok
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved