Tiap Hari Semakin Menggunung, Walhi NTB Ingatkan Masyarakat Punya Tugas Mengurangi Sampah
Walhi) NTB memperingati Hari Bumi Internasional dengan tema Planet vs Plastik yang menyoroti tantangan besar yang dihadapi oleh lingkungan.
Penulis: Rozi Anwar | Editor: Endra Kurniawan
Laporan Wartawan TribunLombok.com Rozi Anwar
TRIBUNLOMBOK.COM, MATARAM - Wahana lingkungan hidup Indonesia (Walhi) NTB memperingati Hari Bumi Internasional dengan tema Planet vs Plastik yang menyoroti tantangan besar yang dihadapi oleh lingkungan, akibat penggunaan plastik yang berlebihan.
Berdasarkan situs web resmi Hari Bumi 2024, tujuannya adalah untuk mengurangi produksi plastik global hingga 60 persen tahun 2040
Ketua Walhi NTB Amry Nuryadin, mengajak semua orang untuk terlibat dalam perubahan ini, dengan memberikan solusi praktis tentang bagaimana dapat mengurangi penggunaan plastik dalam kehidupan sehari-hari.
Baca juga: Heboh Video Emak-emak di Mataram Buang Sampah di Pantai Bintaro, DLH: Kita Akan Tindak Tegas
"Setiap tahun, jutaan ton sampah plastik mencemari lautan kita," katanya saat di temui di Cafe Basecamp, Kelurahan Dayan Peken, Kecamatan Ampenan, Kota Mataram, pada Senin (29/4/2024).
Ini tidak hanya mengancam kehidupan laut, tetapi juga menyebabkan berbagai masalah lingkungan, termasuk pencemaran air, kerusakan ekosistem.
"Bahkan masuknya plastik ke dalam rantai makanan kita. Kami dari Walhi NTB salah satu organisasi lingkungan hidup tidak hanya menyoroti prihal masalah plastik, kami juga menyoroti masalah lingkungan hidup secara komprehensif," cetusnya
Terkait Lokasi Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Kebon Kongok di Desa Suka Makmur, Kabupaten Lombok Barat, menjadi polemik di tengah masyarakat karena sudah menggunung melebihi kapasitas sehingga mengganggu kenyamanan warga.
"TPA Kebon Kongok beroperasi sejak 1993 dengan luas sekitar 13 hektar, dengan beban ideal 991.800 meter kubik. Tepat pada 2021 jumlah sampah yang tertampung telah mencapai batas ideal yang telah ditentukan," imbuhnya
Baca juga: Lalu Iqbal Prihatin dengan Penanganan Sampah di Pantai Tanjung Luar
Meski kelebihan kapasitas sejak 2021, namun TPA ini masih tetap menjadi lokasi pembuangan sampah di Kota Mataram dan Lombok Barat hingga sekarang.
"Setiap harinya mencapai sekitar 300 sampai 400 ton sampah," lanjutnya
Sampai saat ini penggantian TPA yang baru belum ada, kini sejumlah sampah meluber ke kali, dan rencana untuk memperluas wilayah TPA ke Desa Taman Ayu, namun mendapatkan penolakan dari warga.
"Masalah sampah plastik dan sampah yang lain ini, bagian dari tugas semua masyarakat yang ada di NTB," tutupnya.
(*)
Kunci Jawaban Asesmen MPLS 2025 Literasi dan Numerasi Nomor 4 - 6: Kantong Sampah Berwarna |
![]() |
---|
WALHI NTB Peringatkan Risiko Kerusakan Ekologis pada IPR di Sumbawa |
![]() |
---|
Perda Sampah Diabaikan, DPRD Kota Mataram Desak Penegakan dan Edukasi |
![]() |
---|
Ketua PPDI NTB Minta Pemerintah Serius Tangani Masalah Sampah |
![]() |
---|
Pasca Banjir Mataram, Minimnya Edukasi Pengelolaan Sampah Jadi Sorotan Lembaga Desa |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.