Berita Kota Mataram

Siswa SMPN 16 Mataram Bisa Menabung Berkat Program MBG

Program Makanan Bergizi (MBG) yang mulai dijalankan di SMP Negeri 16 Mataram sejak 22 September 2025 mendapat sambutan positif

Editor: Laelatunniam
ISTIMEWA
PROGRAM MBG - Momen siswa-siswi SMP Negeri 16 Mataram menyantap MBG. Program Makanan Bergizi (MBG) yang mulai dijalankan di SMP Negeri 16 Mataram sejak 22 September 2025 mendapat sambutan positif dari pihak sekolah maupun siswa. Sebanyak 346 siswa tercatat sebagai penerima manfaat program tersebut setiap harinya. 

Laporan TribunLombok.com, Irmawati dan Zulva Salsabilla

TRIBUNLOMBOK.COM, MATARAM - Program Makanan Bergizi (MBG) yang mulai dijalankan di SMP Negeri 16 Mataram sejak 22 September 2025 mendapat sambutan positif dari pihak sekolah maupun siswa. Sebanyak 346 siswa tercatat sebagai penerima manfaat program tersebut setiap harinya.

Kepala SMP Negeri 16 Mataram, Baharudin, mengungkapkan pelaksanaan program berjalan lancar tanpa kendala berarti.

“Alhamdulillah lancar, tidak ada kendala. Dapur mengirim sesuai dengan jadwal yang sudah disepakati dengan pihak sekolah,” ujarnya saat ditemui di sela pembagian MBG, Jumat (3/10).

Baharudin menjelaskan, kehadiran MBG membuat siswa antusias mengikuti kegiatan makan bersama. Bahkan, sebagian siswa tampak menikmati menu hingga tiga porsi.

“Anak-anak betul-betul menikmati. Ada yang alergi atau tidak suka dengan menu tertentu, biasanya diberikan ke temannya. Jadi tidak ada makanan yang terbuang,” jelasnya.

Hal senada disampaikan oleh Tahara dan Rohani, guru sekaligus tim MBG sekolah. Menurut mereka, menu pada hari Jumat menjadi favorit karena lebih sesuai dengan selera anak-anak.

“Hari ini menunya burger dengan susu, ini yang paling dinanti karena sesuai tren sekarang. Kalau di hari Senin dan Kamis menunya lebih sederhana, nasi dengan sayur bergizi, agak hambar karena rendah minyak dan garam,” katanya.

Program MBG dinilai membawa dampak positif bagi siswa, salah satunya meningkatkan kehadiran di sekolah.

“Anak-anak bilang mereka bisa nabung sekarang karena tidak perlu lagi jajan di sekolah. Jadi uang jajan bisa disimpan,” ungkap Tahara.

Baharudin menambahkan, program ini tidak hanya memenuhi kebutuhan gizi, tetapi juga mengajarkan siswa untuk bersyukur dan beretika.

“Sebelum makan, anak-anak dibimbing untuk cuci tangan, berdoa, dan diajarkan agar tidak menyisakan makanan. Jadi selain sehat, juga membentuk karakter,” jelasnya.

Selama dua minggu pelaksanaan, belum ditemukan kendala dalam distribusi. Komunikasi antara sekolah dan pihak dapur berjalan dengan baik. Namun, pihak sekolah berharap variasi menu dapat lebih ditingkatkan agar siswa tidak merasa jenuh.

“Namanya anak-anak, kalau menunya monoton pasti jenuh. Kami juga berharap ada paket lengkap dengan minuman. Sejauh ini susu hanya disediakan pada hari Jumat, sedangkan di hari lain anak-anak membawa minuman sendiri,” ujar Baharudin.

Rohani menambahkan, tantangan lain adalah rasa makanan bergizi yang masih terasa asing bagi sebagian siswa.

Sumber: Tribun Lombok
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved