Pemilu 2024

Ketua KPPS di Kecamatan Parado Bima Meninggal Dunia, Jatuh Sakit Setelah Kericuhan

Muslan pun tidak ingin menduga-duga penyebab korban jatuh sakit akibat trauma dengan kericuhan yang dilakukan sekelompok orang tersebut.

|
Penulis: Toni Hermawan | Editor: Sirtupillaili
TRIBUNLOMBOK.COM/TONI HERMAWAN
Almarhum Syamsul Rizal saat dimakamkan di pemakaman umum Desa Parado Rato, Kecamatan Parado, Kabupaten Bima, Sabtu (24/2/2024) 

Laporan Wartawan TribunLombok.com, Toni Hermawan

TRIBUNLOMBOK.COM, BIMA - Ketua Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) TPS 7 Syamsul Rizal di Desa Parado Rato, Kecamatan Parado, Kabupaten Bima meninggal dunia.

Almarhum sempat menjalani perawatan di salah satu klinik dan dirujuk ke RSUD Kabupaten Bima.

Ketua PPK Kecamatan Parado, Muslan menceritakan, almarhum sempat menjalankan tugasnya sebagai ketua KPPS dan saat peristiwa kericuhan di malam harinya di Tempat Pemungutan Suara (TPS) pun masih dalam kondisi sehat. Namun keesokan harusnya dikabarkan jatuh sakit.

"Pada saat insiden itu jatuh sakit," terangnya saat ditemui, Sabtu (24/2/2024).

Muslan pun tidak ingin menduga-duga penyebab korban jatuh sakit akibat trauma dengan kericuhan yang dilakukan sekelompok orang tersebut.

"Kami belum tahu apa keluhannya tapi bisa saja dia ada riwayat penyakit," tambahnya.

Baca juga: Warga Desa Lando Lombok Timur Antusias Mengikuti Pemungutan Suara Ulang

Ia melanjutkan, almarhum dikabarkan sakit pasca adanya insiden kericuhan dan menjalani perawatan.

"Kalau dirawat sejak sakit itu sampai kemarin," sambungnya.

Sementara itu, Humas RSUD Kabupaten Bima dr Muhammad Akbar mengatakan, almarhum dirujuk ke RSUD tanggal 21 Februari dan dikeluar rumah sakit 23 Februari sekira pukul 18.30 Wita.

"Kondisinya meninggal dunia," katanya.

Sebelumnya almarhum mendapatkan perawatan di salah satu klinik. Selanjutnya dirujuk ke RSUD Bima.

Hasil pemeriksaan ditemukan penyakit kronis yang sudah lama diderita dan ditambah aktivitas berat saat bertugas menjadi anggota KPPS.

"Ini menyebabkan kondisi pasien semakin menurun, dicurigai tumor otak dan infeksi berat," pungkasnya.

(*)

Sumber: Tribun Lombok
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved