Profil Ahmad Sihabuddin, Kalapas Selong yang 30 Tahun Mengabdi di Bidang Pemasyarakatan

Sihabudin telah mengabdi sejak tahun 1994 setelah lulus dari Akademi Ilmu Pemasyarakatan (AKIP) lulusan tahun 1990

TRIBUNLOMBOK.COM/AHMAD WAWAN SUGANDIKA
Kalapas Kelas IIB Selong, Ahmad Sihabuddin. Sihabudin telah mengabdi sejak tahun 1994 setelah lulus dari Akademi Ilmu Pemasyarakatan (AKIP) lulusan tahun 1990. 

Laporan Wartawan TribunLombok.com, Ahmad Wawan Sugandika

TRIBUNLOMBOK.COM, LOMBOK TIMUR - Lapas Kelas IIB Selong Kanwil Kemenkumham NTB kini dipimpin Ahmad Sihabudin.

Sihabudin telah mengabdi sejak tahun 1994 setelah lulus dari Akademi Ilmu Pemasyarakatan (AKIP) lulusan tahun 1990.

Karirnya dimulai di Kabupaten Sumatra Selatan di Lapas Tanjung Raja selama 11 tahun, selanjutnya di Lapas Rajabasa Lampung selama 10 tahun.

Setelah itu 4 tahun 6 Bulan di Lapas Lararuntuk, 1 Tahun 6 Bulan di Lapas Bantul dan saat ini menjadi Kepala Lapas Kelas IIB Selong Lombok Timur.

Baca juga: Lapas Selong Siapkan 2 TPS Khusus, 292 Warga Binaan Terdaftar Dalam DPTb

Puluhan tahun pengabdian itu membuatnya belajar banyak tentang karakter manusia dan apa yang harus diperbuat untuk menjadikan orang lain lebih baik.

"Kita terima mereka untuk kita perbaiki ke arah yang lebih baik, mereka itu juga bagian dari masyarakat dan masih bisa berpartisipasi dengan warga dan sesamanya, makanya di Lapas kita berikan didikan dan pemahaman," ucap Sihabuddin, Selasa (13/2/2024).

Selama bertugas, dia kerap memberikan para warga binaan pelatihan, meningkatkan skil, dan tentunya mengubah cara pandang.

"Di lapas ini juga banyak pelatihan, pendisikan dan nantinya mereka diupayakan bisa dapat bekerja," tuturnya.

Baca juga: 28 Warga Binaan Lapas Terbuka Lombok Tengah Bakal Nyoblos di TPS Bareng Warga

Berkarir di Lapas menurutnya memiliki satu tantangan tersendiri.

"Bayangkan kita di sini jaga orang bermasalah semua, yang tidak bermasalah saja kita kadang kesulitan, ini sudah jelas ada masalahnya, tapi itu letak kemuliaannya," ungkapnya.

Banyak pelajaran berharga yang ia terima, permasalahan para warga binaan itu menjadi pelajaran hidupnya.

Sebagai petugas Lapas pun Sihabudin menghadapi ancaman.

Namun pengalaman mengajarkannya agar tetap bertugas sesuai dengan kewenangan.

"Saya tekankan bagi para petugas, jalani dengan hati ikhlas, menghadapi WB ini emua akan terasa ringan ketika kita kompak, jadi kita tekankan itu," ungkapnya.

Dia menegaskan para warga binaan yang telah bebas adalah yang telah merenungi perbuatannya.

"Biasanya mereka bebas, mereka lolos dari semua masalah, baik itu sakit, dan di kandang ramba ini mereka telah berhasil menjadi lebih baik," tutupnya.

(*)

Sumber: Tribun Lombok
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved