Berita Lombok Timur
Dampak El Nino di Lombok Timur, 4.625 Hektare Ladang Jagung Terancam Gagal Panen
Ribuan hektar tanaman jagung milik petani di Kecamatan Jerowaru, Lombok Timur terancam alami gagal panen dampak cuaca El Nino.
Penulis: Ahmad Wawan Sugandika | Editor: Endra Kurniawan
Pemerintah sendiri ungkapnya, siap memberikan bantuan bibit jagung dari bantuan cadangan Benih Nasional, jika petani ingin menanam ulang.
Baca juga: DLHK NTB Ingatkan Petani Tak Menanam Jagung di Kawasan Hutan saat Musim Hujan
Akan tetapi, petani menolak dan lebih memilih menanam tembakau dengan harapan bisa mengganti kerugian tanam jagung yang gagal.
"Yang gagal, siap kita bantu benih namun petani khawatir gagal lagi sehingga tak mau tanam jagung musim tanam ini, tetapi kita akan berikan bantuan bibit pada musim berikutnya" katanya.
Dijelaskannya pula, saat ini setiap tahun di Kecamatan Jerowaru luas tanam mencapai 24.921 hektar dengan 1.550,1 ton tahun 2023.
Program Aksi Masyarakat Agribisnis Tanaman Pangan (PROKSI MANTAP) ditarget bisa 29 ribu ton. Ini untuk mengganti kerugian di Jerowaru. Seperti Pringgabaya dan Sambelia potensial untuk produksi jagung.
"Jagung masih jadi idola. Harga sekarang cukup bagus. Jagung bersifat musiman. Saat Maret-April panen raya. Harapannya tak ada impor saat panen raya. Harga sekarang di sawah Rp450 ribu per kwintal," tandas Badarudin.
(*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.