Berita Lombok Timur

Ribuan Hektare Ladang Jagung di Lombok Timur Gagal Panen karena El Nino, Petani Merugi Rp50 Juta

Dampak cuaca El Nino hingga saat ini masih dirasakan oleh para petani jagung yang ada di Lombok Timur.

Ahmad Wawan Sugandika/TribunLombok.com
Acara Panen Raya Jagung di Desa Ekas Buana pada tahun 2023 lalu - Tahun 2024 ini, petani jagung di Desa Jerowaru gagal total hingga alami kerugian Rp50 juta. 

Laporan Wartawan TribunLombok.com, Ahmad Wawan Sugandika

TRIBUNLOMBOK.COM, LOMBOK TIMUR - Dampak cuaca El Nino hingga saat ini masih dirasakan oleh para petani jagung yang ada di Kabupaten Lombok Timur.

Sampai saat ini, sebagian wilayah di Lombok Timur tak kunjung dituruni hujan dalam beberapa bulan terakhir, kendati sudah masuk musim penghujan.

Baca juga: DLHK NTB Ingatkan Petani Tak Menanam Jagung di Kawasan Hutan saat Musim Hujan

Kondisi ini lantas menyebabkan ribuan hektare tanaman jagung di sentra produksi jagung di Lombok Timur terancam gagal panen.

Dikhawatirkan dampak ini menyebabkan produksi jagung di Lombok Timur turun lebih dari 50 persen.

Salah seorang petani jagung di Desa Sekaroh, Rizal mengatakan seluruh petani jagung tahun ini mengalami gagal total tanam.

Hal ini dikarenakan jagung yang ditanam hampir seluruhnya telah mati karena kekeringan.

"Kalaupun ada yang tumbuh, hanya sebagian kecil, itupun tidak bisa tumbuh maksimal," ucap Rizal setelah di konfirmasi TribunLombok.com, Minggu (11/2/2024).

Diceritakannya, sejak ditanam pada saat turun hujan pertama di bulan November 2023 lalu, hingga saat ini jagungnya tidak pernah lagi turun hujan.

Kalaupun hujan hanya sampai gerimis saja dengan intensitas rendah yang tidak sampai membuat tanah menjadi basah.

Baca juga: Petani Lebih Tertarik Tanam Jagung, Produksi Padi di Kabupaten Bima Menyusut

Karena kondisi tersebut menyebabkannya mengalami kerugian yang cukup besar. Total per hektare kerugian mencapai Rp 50 juta.

"Mau nanam lagi sudah enggak bisa karena sudah tidak ada biaya, hutang di bank sudah tidak bisa dibayar," keluhnya.

Lebih lanjut dikatakannya, di Kecamatan Jerowaru saat ini ada enam desa yang mengalami gagal total yaitu des Wakan, Pare Mas, Pemongkong, Ekas Buana, Kuang Rundun, Serewe, dan Sekaroh.

"Itu semuanya gagal totol 100 persen," demikian Rizal.

(*)

Sumber: Tribun Lombok
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved