Jumat Salam
Petani Sembalun Keluhkan Mahalnya Harga Pupuk di Hadapan Pj Gubernur NTB
Menurut Bawadi, petani Sembalun keluhkan kelangkaan pupuk sudah terjadi sejak dua tahun terakhir sehingga harga pupuk melambung tinggi.
Penulis: Robby Firmansyah | Editor: Sirtupillaili
Laporan Wartawan TribunLombok.com, Robby Firmansyah
TRIBUNLOMBOK.COM, MATARAM - Petani di Desa Bilok Petung, Kecamatan Sembalun, Lombok Timur yang berada di kaki Gunung Rinjani mengeluhkan langka dan tingginya harga pupuk yang dijual pengecer kepada mereka.
Salah satunya dikeluhkan oleh Bawadi, petani Jambu Mente di Sembalun. Menurut Bawadi, kelangkaan pupuk sudah terjadi sejak dua tahun terakhir sehingga harga pupuk melambung tinggi.
"Jadi kalau sekarang kami yang subsidi menerima Rp375 ribu perkwintalnya, kalau yang tidak subsidi mahal sekali untuk urea saja Rp 800 ribu perkwintalnya, sementara kalau Phonska Rp1,5 juta perkwintalnya," kata Bawadi, Jumat (2/2/2024).
Bawadi berharap dengan tingginya harga pupuk ini, pemerintah bisa membagikan pupuk subsidi kepada petani secara merata.
Baca juga: Pj Gubernur NTB Apresiasi Ponpes Al Ikhlas Taliwang, 40 Tahun Mencerdaskan Kehidupan Bangsa
Sebagai penghasil Jambu Mente terbesar di Kabupaten Lombok Timur tentunya keberadaan pupuk tersebut sangat dibutuhkan.
Selain menanam Jambu Mente, masyarakat di sana juga memanfaatkan lahan di sekitar pohon Jambu Mente, untuk menanam tumbuhan lain seperti padi, sayur mayur dan lain sebagainya.
Penjabat Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB) H Lalu Gita Ariadi dalam agenda Jumat Salam seri ke-12 itu, mendengar langsung keluhan masyarakat terkait kelangkaan pupuk warga kaki Gunung Rinjani itu.
Pemerintah NTB sudah mengajukan 130 ton pupuk kepada pemerintah pusat, kemudian NTB kembali mengajukan tambahan pupuk 116 ton untuk mengatasi kelangkaan tersebut.
"Mudah-mudahan dengan tambahan, keluhan bisa teratasi," kata Gita usai mendengar keluhan warganya itu.
Presiden Joko Widodo sudah menjanjikan tambahan alokasi anggaran untuk pupuk sebesar Rp14 triliun, diharapkan mampu mengurangi kelangkaan pupuk saat ini masih terjadi.
"Nanti saya perintahkan Asisten dua Eks Kadis Pertanian (Fathul Gani) untuk berkoordinasi tuntaskan keluhan masyarakat terkait kelangkaan pupuk," lanjut Mantan Kadis Pariwisata NTB itu.
Untuk memastikan pupuk subsidi tersebut tepat sasaran, Pemerintah NTB bersama PT Pupuk Indonesia sudah menyiapkan mekanisme pengawalan penyaluran pupuk bersubsidi tersebut.
(*)
Ekonomi NTB Tumbuh Positif pada Triwulan IV 2023, BPS Sebut Sejumlah Sektor Jadi Penopang Utama |
![]() |
---|
Warga di Kawasan Kaki Gunung Rinjani Kesulitan Sinyal dan Air Bersih |
![]() |
---|
Pj Gubernur NTB Apresiasi Ponpes Al Ikhlas Taliwang, 40 Tahun Mencerdaskan Kehidupan Bangsa |
![]() |
---|
Jumat Salam di Lombok Tengah, Kadiskominfotik NTB Minta Warga Jaga Kondusifitas Pemilu 2024 |
![]() |
---|
Jumat Salam di Lombok Tengah, Diskominfotik NTB Beri Edukasi Literasi Digital hingga Bertemu Petani |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.