Pemilu 2024

PBNW Junjung Politik Santun di Pemilu 2024

Atsani mengungkap Maulana Syaikh merupakan tuan guru yang melintasi berbagai era pemerintahan

TRIBUNLOMBOK.COM/SEPTIAN ADE
Ketua Umum (Ketum) Pengurus Besar Nahdlatul Wathan (PBNW) Muhammad Zainuddin Atsani. Atsani mengungkap Maulana Syaikh merupakan tuan guru yang melintasi berbagai era pemerintahan. 

Laporan Wartawan TribunLombok.com, Ahmad Wawan Sugandika

TRIBUNLOMBOK.COM, LOMBOK TIMUR - Ketua Umum (Ketum) Pengurus Besar Nahdlatul Wathan (PBNW) Muhammad Zainuddin Atsani banyak belajar tentang politik dari sang kakek TGKH Muhammad Zainuddin Abdul Majid.

"Menjawab soal politik, demi untuk meluruskan sentimen jemaah bahwasanya NW bukan hanya saja sebagai Ormas Islam, namun juga harus fleksibel dalam hal pengembangannya. Sudah barang pasti, politik juga tak luput dari sistem yang harus dikuatkan," ucap Atsani dalam wawancara khusus Tribun Dialog dan Inspirasi (Trilogi), pada Selasa (30/1/2024).

Sosok Maulana Syaikh dalam perjalanannya memimpin NW sejak berdiri pada 1 Maret 1953 tidak lepas dari politik.

Atsani mengungkap Maulana Syaikh merupakan tuan guru yang melintasi pemerintahan Orde Lama hingga Orde Baru.

Baca juga: Sekjen Partai Gerindra Sambut Baik Dukungan Warga NW untuk Pasangan Prabowo-Gibran

Jejak Maulana Syaikh merupakan petunjuk penting bagi jemaah.

"Dan itu dilanjutkan oleh PBNW lainnya, dan saya juga melanjutkan ini bersama partai," kata Atsani.

Menurutnya, politik praktis bukan hal yang tabu.

Dalam bernegara, kata Atsani, berpolitik merupakan satu kewajiban untuk menjamin hak masyarakat dapat dipenuhi.

"Kalau kita di Indonesia kita tidak bisa hindari itu tinggal bagaimana kita menyikapi. Kita harus terlibat di saat kita memilih pemimpin negara maupun daerah, kalau kita hanya diam, jangan-jangan pemimpinnya salah kan berdosa kita," pungkasnya.

(*)

Sumber: Tribun Lombok
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved