Berita Lombok Timur
Caleg Bagi-bagi Kartu BPJS, Respons Kacab BPJS Lombok Timur: Kalau Mau Bantu, Cukup Beri Edukasi
Kepala Cabang (Kacab) BPJS Lombok Timur, Catur Wiguna buka suara soal adanya oknum caleg yang bagi-bagi kartu BPJS.
Penulis: Ahmad Wawan Sugandika | Editor: Endra Kurniawan
Bahkan, kepedulian Sura'yah terhadap masyarakat bukan hanya ditunjukkan pada saat Pemilu saja, namun sudah berlangsung dari tahu 2014.
Bukan tampa alasan, kepedulian Sura'yah kepada masyarakat dikarenakan seringkali menerima banyak keluhan. Bahkan masyarakat sampai datang langsung ke rumah Sura'yah.
Awalnya, Sura'yah hanya melakukan sosialisasi dengan pihak dari LP2M saja, cuman banyak dari masyarakat yang menginginkan bukti dalam bentuk fisik dirinya terdaftar sebagai peserta BPJS.
"Kita tangkap keluhan masyarakat itu, karena banyak juga yang saat pergi ke puskesmas mereka di suruh pulang karena tidak ada kartu," katanya.
Banyak masyarakat awam yang tidak paham bahwa dia mengetahui dirinya terdaftar di BPJS.
"Oleh sebab itu kita cetakkan fisiknya agar masyarakat tidak khawatir lagi untuk berobat," jelasnya.
Disebutkannya, pihaknya juga tidak mencetak kartu BPJS sembarangan, namun yang sudah terdaftar di JKN.
Sura'yah bahkan bukan hanya saja membantu masyarakat di sekitaran dapilnya, namun masyarakat di luar dapil seperti Jerowaru, Suela, dan dari luar daerah di Lombok Tengah yang datang meminta bantuannya.
Bahkan yang diurus oleh operator dari Sura'yah sendiri bukan hanya kartu BPJS saja, namun kartu yang lain seperti Kartu Indonesia Sehat (KIS), dan juga Kartu Indonesia Pintar (KIP).
"Kalau hanya untuk politik tidak mungkin, kita urus masyarakat di luar juga, ada yang datang dari Lombok Tengah," sebutnya.
Baca juga: Soal Caleg Bagi-bagi Kartu BPJS ke Warga, Dinsos Lotim Turun Tangan Lakukan Evaluasi
Hanifah menyebutkan, rumah pribadi Sura'yah sendiri dari tahun 2022 lalu sudah dibuka sebagai tempat keluhan masyarakat.
"Jadi ibuk itu, kalau untuk urusan sosial seperti BPJS ini dia minta kita yang bantu bersama dengan LP2M, ibuk itu kalau meraup suara itu dia kampanye keluar sendiri, jadi urusan sosial kita yang urus bersama BPJS," ungkapnya.
Meski demikian, diakuinya pula banyak dari masyarakat yang lebih mengenal Sura'yah dari ketulusannya, bukan dari upaya meraup suara dengan hadir pada saat Pemilu saja.
"Makannya ibu juga kan punya selogan 'Politik Seharusnya Menjadi Alat Juang untuk Menyehatkan, Mencerdaskan, dan Mensejahterakan Rakyat'. Jadi ibu murni terjun ke politik juga untuk menjamin hak-hak rakyat terpenuhi nantinya," pungkasnya.
Kata LP2M
Di tempat terpisah, Ketua LP2M Badri menyayangkan berita yang mengatakan Sura'yah menjadikan BPJS sebagai sarana kampanye.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.