POPULER LOMBOK: Gubernur NTB Diguat Rp12 Miliar - Viral Rektor UM Bima Keroyok Mahasiswanya
Berita populer Lombok mulai Gubernur NTB didugat oleh Hotel Katara Gili Trawangan hingga viral rektor UM Bima hajar mahasiswanya.
TRIBUNLOMBOK.COM - Berita populer Lombok dimulai dengan Hotel Katara Gili Trawangan menggugat perdata wanprestasi Gubernur NTB senilai Rp12 miliar.
AlasannyaPemprov NTB dinilai wanprestasi atas perjanjian kerja sama pemanfaatan lahan seluas 2.200 meter persegi di Dusun Gili Trawangan, Desa Gili Indah, Kecamatan Pemenang, Lombok Utara.
Gugatan materiil itu terdiri dari hilangnya nilai pemanfaatan baik itu pendapatan secara biaya operasional hotel yang tidak dapat beroperasi selama masa perjanjian.
Kemudian ada profil dari HM Sukiman Azmy, mantan Bupati Lombok Timur.
Purnawirawan TNI tersebut digadang-gadang menjadi tokoh Pulau Lombok yang berpotensi maju di Pilgub NTB 2024.
Sukiman Azmy memiliki rekam jejak dan karier yang panjang.
Terakhir ada viralnya video rektor Universitas Muhammadiyah (UM) Bima diduga hajar mahasiswanya.
Insiden ini terjadi saat sejumlah mahasiswa melakukan demo pada Rabu (17/1/2024) kemarin.
Buntut insiden ini, korban sudah melaporkan ke pihak kepolisian.
Berikut berita populer Lombok selama 24 jam selengkapnya.
1.Investor Hotel di Gili Trawangan Gugat Gubernur NTB Rp12 Miliar
Hotel Katara Gili Trawangan menggugat perdata wanprestasi Gubernur NTB seniai Rp12 miliar.
Alasannya, Pemprov NTB dinilai wanprestasi atas perjanjian kerja sama pemanfaatan lahan seluas 2.200 meter persegi di Dusun Gili Trawangan, Desa Gili Indah, Kecamatan Pemenang, Lombok Utara.
Kuasa Hukum Hotel Katara Gili Trawangan Asmuni menjelaskan, gugatan telah dilayangkan ke Pengadilan Negeri Mataram dan terdaftar dengan nomor 1/Pdt.G/2024/PN Mtr.
"Gugatan wanprestasi. Kami minta ganti rugi materiil dan immateriil sebesar Rp12 miliar," jelasnya Ketua DPC Peradi Mataram ini, Kamis (18/1/2024).
Gugatan materiil itu terdiri dari hilangnya nilai pemanfaatan baik itu pendapatan secara biaya operasional hotel yang tidak dapat beroperasi selama masa perjanjian.
Sidang perdana digelar pada Selasa (16/1/2024) namun pihak Pemprov NTB mangkir.
"Berarti Pemprov tidak menghargai panggilan pengadilan," ujarnya.
Kliennya tidak dapat beroperasi sejak menandatangani kerja sama.
Asmuni menerangkan, perjanjian kerja sama itu ditandatangani pada 12 September 2022.
Yakni antara pemanfaat lahan Maritha Caroline dengan Gubernur NTB Zulkieflimansyah, yang kala itu masih menjabat.
"Karena di sana selalu dihalangi, diganggu pihak ketiga. Padahal dalam klausul, Pemprov NTB wajib memberi jaminan kelancaran dan keamanan kegiatan usaha. Tapi sampai saat ini tidak ada sedikit pun."
"Agar bisa beroperasi klien kami harus melakukan pendekatan khusus dengan pihak ketiga ini. Lalu, mana tanggung jawab Pemprov NTB seperti yang tertera dalam klausul," bebernya.
2. PROFIL Sukiman Azmy, Tokoh Pulau Lombok Berpotensi Jadi Calon Gubernur NTB, Hartanya Rp9 Miliar
Sejumlah tokoh Pulau Lombok mulai diperbincangkan karena berpotensi maju jadi calon gubernur di Pilgub NTB 2024 mendatang.
Termasuk satu di antaranya adalah HM Sukiman Azmy, mantan Bupati Lombok Timur.
Sukiman dalam kesempatannya mengaku siap untuk bertarung calon-calon lainnya.
"Langkah kita (setelah purna tugas), saya menyiapkan diri sebagai calon Gubernur NTB," katanya kepada TribunLombok.com beberapa waktu lalu.
Terlepas dari berita di atas, berikut profil lengkap Sukiman Azmy, tokoh Pulau Lombok yang berpotensi jadi calon Gubernur NTB dirangkum TribunLombok.com, Kamis (18/1/2023):
Riwayat pendidikan
Dikutip dari pid.lomboktimurkab.go.id, Sukiman Azmy kecil lahir di Desa Rumbuk Kecamatan Sakra, Kabupaten Lombok Timur pada 30 Mei 1957 silam.
Dirinya menempuh pendidikan dasarnya di SDN l Rumbuk pada 1968.
Kemudian melanjutkan ke sekolah berbasis agama di MTs NW Lombok Timur tahun 1971 dan MANW Lombok Timur di 1974.
Memasuki usia dewasa, Sukiman Azmy memutuskan untuk merantau ke Pulau Jawa.
3. Bawaslu NTB Ungkap Tantangan Pemilu 2024: Politik Uang, Informasi Hoaks
Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB), mengungkap tantangan Pemilu 2024.
Ketua Bawaslu NTB Itratip mengatakan, di antaranya money politic dan penyebaran informasi bohong (hoaks) menjadi tantangan tersendiri.
Dia mengatakan hampir 30 persen pemilih di Indonesia terpapar politik uang.
Selain itu, Indonesia masuk peringkat 3 tertinggi praktik politik uangnya.
"Beberapa pemilih kita, cenderung merasa tidak sah memilih apabila tidak ada uangnya," kata Itratip dalam dialog Mata Lokal Memilih di Universitas Nahdhatul Ulama (UNU) NTB, Kamis (18/1/2024).
Dampaknya, kata dia, pemilih cenderung tidak memperhatikan kualifikasi dari para calon yang ikut berkontestasi.
Kemudian akan lebih memilih calon yang maupun yang memberikan uang.
"Banyak pemilih kita banyak tidak memperhatikan kualifikasi calon, tetapi apa yang akan diberikan oleh calon tersebut," kata mantan Dekan Fakultas Teknik UNU NTB itu.
Praktik politik uang tersebut dapat mengganggu kesehatan demokrasi.
4. Pengamat Kebijakan Publik Adhar Hakim Ingatkan Gen-Z Tidak Tertipu Gimik Politik
Pengamat kebijakan publik Dr Adhar Hakim mengingatkan kepada pemilih muda hati-hati pada politisi bergaya milenial dan Gen-Z jelang kontestasi Pemilihan Umum (Pemilu) 2024.
Menurut Adhar, gaya politisi seperti generasi milenial tersebut untuk menggaet suara pemilih yang saat ini cenderung berasal dari generasi milenial dan generasi Z.
Bahkan Adhar menyebut apa yang dilakukan para politisi tersebut hanya gimik, hanya bisa meniru gaya anak muda, namun minim gagasan yang mencerminkan generasi milenial dan generasi Z.
"Dalam tiga kali debat amat minim, memahami kebutuhan Gen Z," kata Adhar, Kamis (18/1/2024).
Dengan populasi pemilih 58 persen dari kalangan milenial tersebut, para politisi juga memanfaatkan sosial media untuk lebih mendekatkan diri kepada para generasi milenial.
"Kalian pemegang saham terbesar di negara ini, A kata kalian A negara ini, B kata kalian B negara ini. Banyak pihak yang ingin meminang kalian, itu namanya gimik hati-hati," kata Adhar di hadapan mahasiswa Universitas Nahdhatul Ulama (UNU) NTB saat menjadi narasumber Mata Lokal Memilih Tribun Lombok.
5. VIRAL Video Mahasiswa UM Bima Dikeroyok saat Demo, Pelaku Diduga Rektor dan Dosen
Beredar video mahasiswa Universitas Muhammadiyah (UM) Bima diduga dikeroyok rektor dan dosennya.
Video ini beredar di sosial media dan mendapatkan komentar beragam dari netizen. Kejadian ini diketahui, Rabu (17/1/2024) kemarin.
Mahasiswa korban pengeroyokan berinsiial BS menuturkan kejadian yang menimpanya.
Saat kejadian, sedang digelar unjuk rasa yang dilakukan oleh sekitar tujuh orang termasuk dirinya.
Pendemo ini memprotes kenaikan Sumbangan Pembinaan Pendidikan (SPP) dan kebijakan kampus yang melarang mahasiswa ikut ujian jika tidak mampu melunasi SPP.
"Ada orator pertama hanya sampaikan tuntutan lima menit," terang BS saat ditemui dikediamannya, Kamis (18/1/2024).
Usai berorasi, BS mengatakan mengaku megafon yang digunakan unjuk rasa dirampas dan dirusak. Selain itu, dirinya juga mengalami pengeroyokan yang diduga dilakukan rektor dan dosennya.
(TribunLombok.com)
| POPULER LOMBOK: Puluhan Siswa SD Keracunan - Disnakertrans NTB Cabut Izin 2 Perusahaan P3MI |
|
|---|
| POPULER LOMBOK: Viral Foto Pose 3 Jari Kadis DP3AKB Lotim - Pemulung Ditemukan Tewas Membusuk |
|
|---|
| POPULER LOMBOK: Hasil Balapan Porsche Sprint Challenge Indonesia - Dugaan Napi Bisnis Narkoba |
|
|---|
| POPULER LOMBOK: Tabrakan Maut Perahu di Gili Meno - Update Penganiayaan di Tempat Karaoke di Mataram |
|
|---|
| POPULER LOMBOK: Pendakian Rinjani Ditutup - Alasan Pj Sekda NTB Tak Keluarkan Izin Kampanye Anies |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.