POPULER LOMBOK: Gubernur NTB Diguat Rp12 Miliar - Viral Rektor UM Bima Keroyok Mahasiswanya

Berita populer Lombok mulai Gubernur NTB didugat oleh Hotel Katara Gili Trawangan hingga viral rektor UM Bima hajar mahasiswanya.

Editor: Endra Kurniawan
Kolase TribunLombok
Berita populer Lombok mulai Gubernur NTB didugat oleh Hotel Katara Gili Trawangan hingga viral rektor UM Bima hajar mahasiswanya. 

Riwayat pendidikan

Dikutip dari pid.lomboktimurkab.go.id, Sukiman Azmy kecil lahir di Desa Rumbuk Kecamatan Sakra, Kabupaten Lombok Timur pada 30 Mei 1957 silam.

Dirinya menempuh pendidikan dasarnya di SDN l Rumbuk pada 1968.

Kemudian melanjutkan ke sekolah berbasis agama di MTs NW Lombok Timur tahun 1971 dan MANW Lombok Timur di 1974.

Memasuki usia dewasa, Sukiman Azmy memutuskan untuk merantau ke Pulau Jawa.

Baca selengkapnya

3. Bawaslu NTB Ungkap Tantangan Pemilu 2024: Politik Uang, Informasi Hoaks

Ketua Bawaslu NTB Itratip (kiri) menjadi narasumber dalam acara Mata Lokal Memilih TribunLombokcom di Universitas Nahdhatul Ulama NTB, Kamis (18/1/2024).
Ketua Bawaslu NTB Itratip (kiri) menjadi narasumber dalam acara Mata Lokal Memilih TribunLombokcom di Universitas Nahdhatul Ulama NTB, Kamis (18/1/2024). (TRIBUNLOMBOK.COM/ROBBY FIRMANSYAH)

Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB), mengungkap tantangan Pemilu 2024.

Ketua Bawaslu NTB Itratip mengatakan, di antaranya money politic dan penyebaran informasi bohong (hoaks) menjadi tantangan tersendiri.

Dia mengatakan hampir 30 persen pemilih di Indonesia terpapar politik uang.

Selain itu, Indonesia masuk peringkat 3 tertinggi praktik politik uangnya.

"Beberapa pemilih kita, cenderung merasa tidak sah memilih apabila tidak ada uangnya," kata Itratip dalam dialog Mata Lokal Memilih di Universitas Nahdhatul Ulama (UNU) NTB, Kamis (18/1/2024).

Dampaknya, kata dia, pemilih cenderung tidak memperhatikan kualifikasi dari para calon yang ikut berkontestasi.

Kemudian akan lebih memilih calon yang maupun yang memberikan uang.

"Banyak pemilih kita banyak tidak memperhatikan kualifikasi calon, tetapi apa yang akan diberikan oleh calon tersebut," kata mantan Dekan Fakultas Teknik UNU NTB itu.

Sumber: Tribun Lombok
Halaman 3/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved