10 ASN di Kabupaten Bima Terancam Disanksi karena Langgar Netralitas Pemilu 2024

Laporan Wartawan TribunLombok.com, Toni Hermawan

TRIBUNLOMBOK.COM, BIMA - Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kabupaten Bima melaporkan 10 ASN ke Komite ASN (KASN) dengan dugaan pelanggaran netralitas Pemilu 2024.

Dari 10 ASN yang dilaporkan, empat di antaranya ditindaklanjuti KASN dengan pemberian sanksi.

Ketua Bawaslu Kabupaten Bima, Junaidin mengatakan keterlibatan ASN ini bervariasi mulai dari membawakan acara saat sosialisasi bakal calon anggota legislatif (Caleg), pose bersama dengan caleg dan ikut mengampanyekan calon tertentu.

""Empat orang sudah ditindaklanjuti," terang Junaidin, Rabu (17/1/2024).

Baca juga: Diduga Tak Netral dan Ikut Kampanye, Kepala dan Guru Sekolah di Bima Dilaporkan ke KASN

Oknum ASN yang diduga melanggar netralitas pemilu, yakni SA, seorang guru SD di Kecamatan Palibelo; HU guru SD Kecamatan Lambu.

AB guru SDN di Kecamatan Soromandi; dan AM Kepala SMPN di Kecamatan Palibelo.

AK seorang pegawai pada salah satu dinas yang ada di Kabupaten Bima, HF salah satu sekretaris dinas di Kabupaten Bima

WY Kepala Pasar di Bima dan HR pegawai di BPBD Bima.

Baca juga: ASN Pemkot dan Kaling di Mataram Diusut Bawaslu karena Ikut Kampanye Caleg

Selanjutnya dua orang lainnya, WR dan HR, Kepala Sekolah (Kepsek) di Woha, Kabupaten Bima.

Oknum ASN ini di Kabupaten Bima dilaporkan oleh orang masyakat dan temuan dari Panwascam.

"Beberapa dari mereka dalam proses pemerikssan KASN RI," pungkas pria yang akrab disapa Joe ini.

(*)