Pemilu 2024
Sosok Marsekan Fatawie, Pedagang Bakso yang Kini Jadi Pimpinan Parpol dan Direktur Yayasan
Marsekan Fatawie adalah Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Amanat Nasional (PAN) Lombok Tengah yang juga Direktur Anak Bangsa Foundation
Penulis: Sinto | Editor: Wahyu Widiyantoro
Laporan Wartawan TribunLombok.com, Sinto
TRIBUNLOMBOK.COM, LOMBOK TENGAH - Marsekan Fatawie kini sibuk dengan kegiatan Pemilu 2024.
Pemuda asal Desa Penujak, Lombok Tengah ini merupakan Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Amanat Nasional (PAN) Lombok Tengah yang juga Direktur Anak Bangsa Foundation.
Siapa sangka, di balik gemilang karirnya, ternyata Marsekan dahulunya pernah merasakan pahitnya kehidupan.
Marsekan usai lulus dari salah satu SMA di Mataram pada tahun 1996 terpaksa harus menguburkan mimpinya dalam-dalam untuk bisa kuliah.
Baca juga: 5 FAKTA Caleg PAN Lombok Tengah Pesta Sabu: Jadi Tersangka, Namanya Tetap Ada di Surat Suara
Hal ini karena keterbatasan ekonomi keluarganya yang tidak mampu membiayai dirinya untuk masuk perguruan tinggi.
Akhirnya, Marsekan muda memutuskan dirinya untuk menjaga tenaga kerja Indonesia (TKI) ke Brunei Darussalam bersama kawan-kawannya.
Nasib lagi-lagi tidak menguntungkan bagi Marsekan. Pada saat menuju ke Brunei lewat Kalimantan pada tahun 1997 ia harus tersandera tidak bisa berangkat beberapa bulan di Kota Tarakan.
Demi menyambung hidup, Marsekan akhirnya memutuskan untuk menjual bakso di Kota Tarakan.
"Akhirnya saya memutuskan menjual bakso selama satu tahun di Kota Tarakan. Saya terpaksa menjual bakso untuk hidup.
Baca juga: Nama Caleg PAN di Lombok Tengah Terjerat Kasus Narkoba Bakal Tetap Tertera di Surat Suara
"Saya jual bakso dari tahun 1997 sampai 1998 dimana yang saya ingat saat sedang reformasi di Indonesia," jelas Marsekan saat ditemui TribunLombok, Kamis (11/1/2024).
Usai berjualan bakso, Marsekan akhirnya kembali ke kampung halamannya dan mencoba tes untuk kuliah gratis di UIN Mataram.
Marsekan akhirnya lulus kuliah di UIN Mataram sambil bekerja di perusahaan ekspedisi internasional milik Amerika di Mataram.
Di perusahaan tersebut, Marsekan Fatawie benar-benar memanfaatkannya dengan mengambil dua pekerjaan langsung yaitu kurir dan cleaning service.
"Pekerjaan tersebut saya jalani selama tiga tahun sambil kuliah. Akhirnya saya mencoba untuk masuk dunia baru yaitu dunia sosial hingga hari ini akhirnya menjadi direktur yayasan anak bangsa," jelas Marsekan.
Marsekan membeberkan perjalanannya masuk dunia politik tahun 2009 hingga bisa menjabat ketua partai.
Dikatakannya, karir politiknya tidak jauh beda dengan karir sebelumnya sebagai seorang penggiat sosial pendidikan.
Marsekan Fatawie sebagai direktur yayasan mempunyai cita-cita besar melihat anak asuh didiknya berhasil.
"Termasuk pula terwujudnya akademi pariwisata yang kami lagi upayakan. Karena dengan jalan itu nanti anak-anak kita yang kurang beruntung dari sisi ekonomi bisa kuliah dan tidak repot memikirkan biaya sehingga apa yang mereka cita-citakan bisa tercapai," jelas Marsekan
Sementara itu, di bidang politik Marsekan mengaku semua orang sudah memahami tentang dunia politik.
Baginya, partai politik adalah sebuah alat kendaraan sebagai upaya untuk bisa berbuat lebih besar kepada masyarakat.
"Sehingga apa yang menjadi cita-cita besar kita khususnya saya sebagai ketua DPD PAN Lombok Tengah tentu target untuk perolehan kursi di semua Dapil bisa terisi sehingga program-program yang baik untuk masyarakat bisa disalurkan kepada masyarakat," pungkas Marsekan.
(*)
| Mendagri Setuju Rencana Revisi 8 UU Jadi Satu Omnibus Law tentang Pemilu, Pilkada, hingga Parpol |
|
|---|
| Bawaslu Lombok Barat Temukan Perbedaan Hasil Penghitungan Ulang Surat Suara Caleg PKS |
|
|---|
| KPU Lombok Barat Tetap Hitung Ulang Surat Suara Meski Massa Pendukung Caleg Ricuh |
|
|---|
| Hitung Ulang Surat Suara di KPU Lombok Barat Ricuh, Pendukung Caleg Rusak Gerbang |
|
|---|
| KPU Lombok Barat Jalankan Putusan MK Hari Ini, Hitung Ulang Suara Caleg PKS di Dapil 2 |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.