Opini
Satu Keluarga Satu Sarjana: Visi Pendidikan Ganjar-Mahfud yang Sederhana Tapi Powerful
Ada satu visi yang menurut saya sangat menarik, dan sering Ganjar sampaikan dalam forum-forum publik, yaitu visi pendidikan.
Oleh: Irwan Rahadi, M.Sc
(Akademisi, sedang menyelesaikan program doktoral di Faculty of Engineering, University of New South Wales)
Layaknya capres dan cawapres lainnya, Ganjar-Mahfud tentu punya visi misi, yang kita sama-sama sepakati bahwa ia lahir dari pandangan tentang masa depan Indonesia.
Ada satu visi yang menurut saya sangat menarik, dan sering Ganjar sampaikan dalam forum-forum publik, yaitu visi pendidikan.
Gubernur Jawa Tengah dua periode itu (2013—2018/2018—2023) mengatakan, “memastikan setiap keluarga miskin menyekolahkan minimal satu orang anaknya hingga sarjana untuk mengentaskan kemiskinan”. Agar setiap satu keluarga, ada satu orang yang sarjana.
Pertama, saya berangkat dari pemahaman bahwa memiliki pendidikan lebih tinggi, akan memperbesar kemungkinan untuk hidup lebih layak. Mengapa? karena pendidikan tidak hanya mengajarkan tentang moral etika yang menjadi ruh pendidikan itu sendiri, tetapi juga mengajarkan keahlian/skill yang bisa menjadi bekal untuk berkarir, bekerja, dan mendapatkan penghasilan yang lebih baik.
Lalu mengapa minimal satu keluarga ada satu sarjana? Karena beragamnya tingkat pendidikan dan kesadaran masyarakat Indonesia tentang pendidikan.
Kita pasti ingat ketika menjadi anak tertua, maka ia harus memiliki bahu dan pundak yang lebih kuat, untuk membantu orang tua dan juga menjadi teladan bagi adik-adiknya.
Maka ketika pemerintah hadir dengan visi satu keluarga satu sarjana itu, maka pundak-pundak dan bahu-bahu yang kuat itu, akan mungkin menjadi pemicu atau trigger bagi adik-adiknya bahkan lingkungan sekitarnya untuk menumbuhkan semangat yang sama.
Dan yang lebih penting, ia bisa memahami cara memutus rantai kemiskinan yang dihadapi oleh keluarganya.
Visi Pendidikan Ganjar-Mahfud ini sederhana, tapi powerful dalam memutus rantai kemiskinan, sekaligus pada upaya pemerataan Pendidikan dan Pembangunan di Indonesia.
Bagaimana caranya? Biarlah tim brilian GAMA yang merumuskannya.
Sydney, 18/12/23
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.