Laskar Sasak Gelar Konsolidasi Lombok Mercusuar, Ada Acara Adat Malam Rudat Semalam Suntuk

Dalam kegiatan ini juga dibahas penguatan persatuan, untuk menjaga kondusivitas daerah tetap Rukun Damai dan Tentram (Rudat)

ISTIMEWA
Puluhan tokoh adat bersama ratusan orang anggota Laskar Sasak menggelar Konsolidasi Lombok Marcusuar, sebagai upaya Silaturahim berbagai elemen baik tokoh adat, tokoh agama dan tokoh masyarakat di Desa Montong Baan Kecamatan Sikur Kabupaten Lombok Timur, Sabtu (9/12/2023). 

TRIBUNLOMBOK.COM, LOMBOK TIMUR - Puluhan tokoh adat bersama ratusan orang anggota Laskar Sasak menggelar Konsolidasi Lombok Marcusuar, sebagai upaya Silaturahim berbagai elemen baik tokoh adat, tokoh agama dan tokoh masyarakat di Desa Montong Baan Kecamatan Sikur Kabupaten Lombok Timur, Sabtu (9/12/2023)

Kegiatan konsolidasi berbalut silaturahim ini digelar sejak sore hari hingga Minggu dini hari menyusul dipertontonkan kesenian adat yang dikemas dalam tajuk malam "Rudat".

Selain untuk saling bersilaturahim, dalam kegiatan ini juga dibahas penguatan persatuan, untuk menjaga kondusivitas daerah tetap Rukun Damai dan Tentram (Rudat) sebagaimana tema yang disematkan.

Pembina Laskar Sasak Lombok Marcusuar, Wahyu Adisiswanto menyampaikan bahwa pertemuan lintas tokoh masyarakat adat Lombok ini, dimaksudkan untuk saling meneguhkan semangat dalam persatuan dan agar tetap mengikat masyarakat dengan leluhurnya dalam budaya, khususnya sebagai warga Suku Sasak Lombok.

Dia mengatakan Laskar Sasak merupakan sebuah komponen pemersatu, dan Lombok Marcusuar berarti cahaya yang menjadi tumpuan atau pusat peradaban.

Baca juga: Laskar Sasak Kembali Gelar Konsolidasi Tokoh Lombok Mercusuar

"Kita namakan malam konsolidasi ini dengan Malam Rudat yang merupakan singkatan dari Rukun Damai Tentram. Kemudian dikatakan Marcusuar juga, marcusuar itu ya menjadi cahaya yang mempertemukan dalam silaturahim tujuan utama kita untuk menguatkan rasa persaudaraan dan kesatuan," ucapnya.

Wahyu yang kini telah menjadi Penjabat Bupati Kabupaten Pidie Provinsi Aceh ini juga bahkan membawa filosofi Lombok Marcusuar tersebut ke daerah yang dipimpinnya.

Di mana cahaya dari Marcusuar itu sendiri berwarna kuning, merah dan hijau yang memiliki makna kasih sayang.

Begitupun erat kaitannya dengan Rudat itu sendiri, yang tidak hanya menjadi kesenian tradisi bagi masyarakat suku sasak, melainkan juga menjadi ajang pemersatu bangsa.

"Saya melihat juga di Aceh itu sama, ada warna kuning, merah dan hijau yang berdasarkan kasih sayang. Kuning kasih sayang antara manusia dan Tuhan.

Baca juga: Laskar Sasak Gelar Pisah Sambut Kabinda Bakal Pembina Baru

"Merah sebagai warna darah, menjadi kasih sayang antara manusia dengan manusia. Hijau kasih sayang manusia dengan alam dan lingkungan.

"Sebagaimana dengan Rudat itu sendiri. Rukun kasih sayang manusia dengan manusia, damai kasih sayang dengan alam dan tentram berarti hubungan kita dengan tuhan," ujar Wahyu Adisiswanto.

Mantan Kepala Badan Intelijen Negara Provinsi NTB ini juga menyebut bahwa tidak ada kepentingan politik dalam acara yang digelar pihaknya.

Ajang silaturahmi ini justru ditekankan untuk mengawal, agar Pemilu 2024 mendatang berjalan kondusif tanpa potensi konflik.

"Potensi konflik kita ikat dalam kasih sayang kita abaikan kepentingan ini dan kita utamakan kasih sayang dalam silaturahim konsolidasi. Laskar Sasak ingin menjadi pionir atau pengemuka dalam rangka mengantisipasi konflik akibat kontestasi politik," ucap dia.

Halaman
12
Sumber: Tribun Lombok
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved