Jembatas Rusak di Lombok Timur
Jembatan Penghubung di Desa Teko Lombok Timur Rusak, Warga Terpaksa Putar Arah hingga 5 Kilometer
Akibat jembatan penghubung di Desa Teko, Lombok Timur rusak, warga terpaksa harus memutar arah sekitar 5 kilometer.
Penulis: Toni Hermawan | Editor: Idham Khalid
Laporan Wartawan TribunLombok.com, Toni Hermawan
TRIBUNLOMBOk.COM, LOMBOK TIMUR – Wali murid SMPN 3 Pringgabaya, Lombok Timur harus memutar arah cukup jauh untuk mengantar anaknya sekolah imbas jembatan penghubung Desa Teko-Apitaik putus, Jumat (19/9/2025).
Jembatan ini biasanya dilalui para orang tua untuk mengantarkan dan menjemput anaknya sekolah.
Seperti yang diungkapkan Sapoan, dia harus memutar arah sekitar 5 kilometer. Dari tempat tinggalnya, ia harus melewati wilayah Temanjor Desa Tanak Gadang selanjutnya menuju wilayah Poh Gading.
“Harus muter sekitar 5 kilometer,” kata Sapoan saat melihat jembatan penghubung yang rusak.
Dia mengakui jembatan penghubung Desa Teko-Apitaik sebagai jalur alternatif untuk mengantarkan anaknya sekolah ataupun ingin mengunjungi kerabat yang ada di Desa Apitaik.
“Lewat jalan ini saja,” akunya.
Marsoan berharap, jembatan ini dapat diperbaiki, guna memudahkan akses masyarakat yang hendak ke pasar Apitaik ataupun menuju tempat lainnya.
“Semoga cepat diperbaiki,” harapnya.
Baca juga: Jembatan Penghubung Rusak, Warga Apit Aik Khawatir Rumahnya Amblas
Ungkapan serupa juga dilontarkan, Wahyu, dia berharap adanya perbaikan jembatan, sebab jembatan ini sebagai jalur alternatif masyarakat yang ingin ke Pasar Apitaik.
“Kalau rusak gini pasti muter, bisa dari Poh Gading,” keluhnya.
Rusaknya jembatan penghubung Desa Teko-Apitaik dikhawatirkan memberatkan para pengguna ojek.
“Yang punya sawah juga harus muter, kalau pakai ojek misalnya Rp5 ribu karena dekat sekarang Rp15 ribu karena jauh dan muter,” katanya.
(*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.