Berita Lombok Timur

APHT Lombok Timur Akhirnya Beroperasi: Sempat Terkendala Izin, Kini Sudah Bisa Produksi Rokok

APHT Lombok Timur memproduksi Sigaret Kretek Tangan (SKT) dengan merek Kabul

TRIBUNLOMBOK.COM/AHMAD WAWAN SUGANDIKA
Proses produksi Sigaret Kretek Tangan (SKT) di Aglomerasi Pabrik Hasil Tembakau (APHT) di Desa Paok Motong, Kecamatan Masbagik, Lombok Timur. 

Laporan Wartawan TribunLombok.com, Ahmad Wawan Sugandika

TRIBUNLOMBOK.COM, LOMBOK TIMUR - Aglomerasi Pabrik Hasil Tembakau (APHT) di Desa Paok Motong, Kecamatan Masbagik, Lombok Timur mulai berproduksi.

APHT sempat vakum selama 2 bulan sejak diresmikan pada 14 September 2023 lalu.

Alasannya karena masalah perizinan terkait tentang bea cukai.

Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia (KBLI) APHT merupakan jenis usaha dengan kategori risiko tinggi.

Penanggungjawab APHT, Gaguk Santoso mengatakan diperlukan kajian-kajian mendalam, baik yang menyangkut lingkungan, menyelaraskan dengan peraturan daerah hingga provinsi.

Baca juga: Bea Cukai Mataram Musnahkan Jutaan Rokok Ilegal dan Barang Sitaan Lain Senilai Rp 6 Miliar

Serangkaian proses sudah dilalui sebelum penertiban pita cukai, di antaranya di Dinas Perimdustrian, Perizinan, hingga Pertanian.

"Kalau terkait di bea cukai itu ndak lama, maksimal 3 hari, dan itu setelah terbit kita ada proses pemesanan pita cukai, namanya mencetak cukai kan yang nyetak bukan dari sini tapi dari Jakarta jadi kita membutuhkan waktu 23 hari," ujarnya kepada TribunLombok.com, Rabu (6/12/2023).

Pihaknya telah mengadakan training kepada para karyawan APHT di bagian pelintingan tembakau dan packing.

APHT menggunakan cukai Sigaret Kretek Tangan (SKT).

Biaya produksi cukup murah dibandingkan dengan Sigaret Kretek Mesin (SKM).

Gaguk mengaku tidak mau mematok target terlalu tinggi mengenai target produksi.

Baca juga: Penerimaan Bea Masuk dan Cukai Provinsi NTB Sampai Oktober 2022 Tumbuh Positif

"Kita perusahan SKT kita pesannya mengikuti apa yang terjadi artinya biasanya kalau SKT sedikit dulu nanti permintaan pasar naik ditambahi seperti itu," katanya.

Produksi APHT semakin lama semakin hari meningkat.

Gaguk telah menjaring sebanyak 80 pekerja yang berasal dari masyarakat sekitar APHT.

Halaman
12
Sumber: Tribun Lombok
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved