Berita Lombok Timur
Dinas Pertanian Lombok Timur Wanti-wanti Petani agar Mulai Beralih dari Tanam Cabai ke Padi
Dinas Pertanian Lombok Timur memastikan ketersedian cabai masih aman di pasaran
Penulis: Ahmad Wawan Sugandika | Editor: Wahyu Widiyantoro
Laporan Wartawan TribunLombok.com, Ahmad Wawan Sugandika
TRIBUNLOMBOK.COM, LOMBOK TIMUR - Pergantian musim dari musim kemarau ke musim penghujan jadi sebab utama cabai petani rusak di Lombok Timur.
Dinas Pertanian Lombok Timur memastikan ketersedian cabai masih aman di pasaran.
"Ada 11 champion (juara) cabai di Indonesia 10 ada di pulau Jawa 1 ada di Lombok Timur, justru tahun ini kita terbaik 1 tingkat nasional champion cabai," ucap Kepala Dinas Pertanian Lombok Timur, Ir. Sahri, Jumat (24/11/2023).
Meski demikian, petani diharap mulai beralih untuk menanam padi.
"Karena itu pada musim awal-awal ditanam nah kalau sudah musim hujan turun bergantian padi dong, jangan cabe terus yang diandalkan kan begitu," urainya.
Baca juga: Curhat Pedagang Harga Cabai dan Daging Ayam Melambung Tinggi, Telur dan Tomat Melorot
Sahri menjelaskan, tanaman cabai cocok ditanam saat musim kemarau.
"Tapi kan lama-kelamaan juga sudah lama dipanen itu mau tidak mau akan mati begitu dia akan mati datang hujan maka kita mulai persiapan penanaman pangan padi," jelasnya.
Dia menyinggung terkait dengan harga cabai yang saat ini mulai naik
Menurutnya hal itu bermuara dari pusat yakni pasar di Kramat Jati Jakarta.
"Di sana memang informasinya sampai ratusan lebih harga per kilogram, tapi di sini masih stabil," tutupnya.
Penjabat (Pj) Bupati Lombok Timur, H. M Juaini Taofik sebelumnya menyebutkan, agar para campion cabai yang ada di daerah lebih memprioritaskan suplai cabai ke pasar-pasar lokal terlebih dahulu.
Meski saat ini Lombok Timur sendiri merupaka daerah penyangga cabai nasional, namun ia berharap cabai yang dibawa keluar daerah bisa dikurangi.
Ini dilakukan agar ketersediaan cabai di pasar lokal bisa terpenuhi.
Dengan begitu maka haraga cabai di Lombok Timur diharapkannya bisa normal kembali.
Kenaikan harga cabai kata dia, murni disebabkan oleh banyaknya cabai petani yang rusak.
Bukan karena cabai-cabai tersebut banyak dibawa keluar.
"Saya juga telah mengintruksikan kepada Dinas Pertanian untuk segera turun ke para petani dan membantu petani Khusnya yang rusak tanamannya cabainya," ucapnya, Rabu (22/11/2023).
"Kami sudah instruksikan kepada dinas pertanian agar segera turun ke petani bersama PL nya untuk segera mengatasi persoalan ini," jelasnya.
Jika persolan cabai yang rusak ini sudah bisa diatasi dari mulai tingkat petani, maka ketersediaan stok cabai di Lombok Timur akan terpenuhi.
Untuk memenuhi kebutuhan cabai rumah tangga, dirinya berharap agar masyarakat bisa memanfaatkan pekarangan rumah untuk menanam cabai agar bisa sedikit terbantu di tengah melonjaknya harga cabai di pasaran.
"Tapi kalau berdasarkan informasi yang saya dapatkan dari kadis Pertanian insyaallah persolan cabai yang rusak ini akan segera diatasi," tutupnya.
(*)
Target 5.672 Akseptor, Capaian KB Lombok Timur Masih di Bawah 50 Persen |
![]() |
---|
Pemda Lombok Timur Siap Wujudkan Industri Agro Maritim Berkelanjutan |
![]() |
---|
Warga di Lombok Timur Temukan Bayi di Musala: Terbungkus Jilbab, Kondisi Sehat |
![]() |
---|
Honorer Rami-ramai Urus SKCK di Polres Lombok Timur, Antre hingga 3 Hari |
![]() |
---|
GTT dan PTT di Lombok Timur Dapat Tambahan Insentif dari Baznas |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.