NTB Makmur Mendunia
Mengenal NTB Capital, BUMD Baru yang Digagas Gubernur Iqbal
Gubernur NTB merencanakan pembentukan dua BUMD holding baru, yaitu NTB Syariah (keuangan) dan NTB Capital (non-keuangan).
Penulis: Robby Firmansyah | Editor: Idham Khalid
Ringkasan Berita:
- Gubernur NTB merencanakan pembentukan dua BUMD holding baru, yaitu NTB Syariah (keuangan) dan NTB Capital (non-keuangan)
- Pembentukan NTB Capital, yang fokus mengurus investasi dan perizinan, kini diusulkan masuk dalam Program Legislasi Daerah (Prolegda) 2026.
Laporan Wartawan TribunLombok.com, Robby Firmansyah
TRIBUNLOMBOK.COM, MATARAM - Sejak awal menjabat sebagai Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB), Lalu Muhamad Iqbal, membeberkan rencananya untuk membentuk dua perusahaan daerah baru sebagai induk dari perusahaan yang sudah ada.
Dua perusahaan ini yaitu NTB Syariah yang akan bergerak di sektor keuangan dan NTB Capital yang bergerak di sektor non keuangan.
Tahap pertama Iqbal mulai merancang dokumen dan skema bisnis yang akan dijalankan NTB Capital, perusahaan yang nantinya masuk badan usaha milik daerah (BUMD) ini.
Sementara untuk NTB Syariah langkah yang harus dilakukan ialah mengubah status Bank Perkreditan Rakyat (BPR) NTB menjadi syariah dulu, seperti lembaga keuangan lainnya di NTB di antaranya Bank NTB Syariah dan Jamkrida Syariah.
Dari sejumlah tahapan yang harus dilalui, pembentukan NTB Capital, kini sudah pada tahapan mengajukan ke dewan perwakilan rakyat daerah (DPRD) NTB agar masuk dalam program legislasi daerah (Prolegda) 2026.
“Sudah kita usulkan untuk dimasukkan dalam Proleg yang untuk jadi prioritas DPRD pendirian NTB Kapital, tahun 2026 dibahas,” kata Iqbal, Jumat (14/11/2025).
Pemerintah Provinsi NTB juga sudah berkoordinasi dengan Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), Iqbal mengatakan ini model perusahaan daerah yang pertama di Indonesia.
Seiring dengan itu, Pemerintah Provinsi NTB dibawah komando Lalu Muhamad Iqbal ini juga sedang merancang skema bisnis, dengan melibat ahli-ahli.
Mantan Dubes Indonesia untuk Turki ini menegaskan, model NTB Capital ini berbeda dengan Danantara gagasan Presiden Prabowo Subianto.
"Kalau Danantara mengkonsolidasikan aset, kalau kita hanya satu yaitu GNE dan punya value yang berbeda karena memberikan jaminan kepada investor dan membantu mereka dalam perizinan," kata Iqbal.
Baca juga: Dukungan Bank NTB Syariah Berbuah Manis, Proklim Mart Joben Lestari Ukir Prestasi di Panggung Asia
Politisi Partai Gerindra ini mengatakan, NTB Capital ini tidak memiliki binis khusus. Nantinya hanya mengurus investasi yang akan dijalankan di NTB sesuai nilai-nilai yang akan dituangkan dalam peraturan daerah.
Meski demikian, ada beberapa anak perusahaan yang masuk didalamnya seperti PT Gerbang NTB Emas (GNE), perusahaan ini akan diarahkan sebagai perusahaan konstruksi yang akan memenuhi kebutuhan bangunan NTB kedepan.
Kemudian anak perusahaan yang fokus pada manajemen aset, inilah yang akan ditawarkan kepada investor nantinya. Selain itu, ada anak perusahaan yang bergerak untuk pengembangan UMKM atau disebut Modal Ventura.
Meski tujuannya untuk memberikan keuntungan bagi daerah, namun Iqbal tak ingin gegabah dalam mendirikan perusahaan daerah ini. Setidaknya ada dua poin yang penting harus dipatuhi nantinya oleh mitra investasi di NTB.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/lombok/foto/bank/originals/BUMD-BARU-321.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.