Dokter RSUD Provinsi NTB Ungkap Alasan Pria Lebih Banyak Kena Serangan Jantung Dibanding Wanita

Meskipun lebih banyak laki-laki, bukan berarti perempuan tidak rentan terkena penyakit Jantung

Penulis: Laelatunniam | Editor: Wahyu Widiyantoro
ISTIMEWA
Ilustrasi sakit jantung. Meskipun lebih banyak laki-laki, bukan berarti perempuan tidak rentan terkena penyakit Jantung. 

Laporan Wartawan TribunLombok.com, Laelatunni'am

TRIBUNLOMBOK.COM, MATARAM - Dokter Spesialis Jantung dan Pembuluh Darah RSUD Provinsi NTB, dr. Yusra Pintaningrum mengungkap laki-laki lebih banyak terkena serangan jantung dibandingkan perempuan di usia produktif.

Hal ini disebabkan beberapa faktor, pertama, kebiasaan merokok.

Merokok di usia muda itu menjadi salah satu faktor resiko yang bisa mengganggu sel bagian dalam pembuluh darah, sehingga bisa menyebabkan penyakit jantung koroner.

Kedua, pada perempuan yang masih produktif dia memiliki hormon estrogen yang fungsinya dapat melindungi pembuluh darah dan bisa melebarkan pembuluh darah.

Baca juga: NTB Kekurangan Dokter Spesialis Jantung, Persi: Idealnya Satu Dokter untuk 100 Ribu Orang

Meskipun lebih banyak laki-laki yang terkena, bukan berarti perempuan tidak rentan terkena penyakit Jantung.

"Jadi kalau misalnya perempuan walaupun masih muda terus dia punya diabetes, hipertensi, obesitas, sama aja, itu sama sama beresiko sama dengan laki laki," terang dr. Yusra.

"Oleh karena itu kita harus benar benar menjaga (kesehatan) jangan sampai ada faktor resiko lain seperti diabetes dan hipertensi, insyaallah kita bisa lebih aman dan protektif dari terjadinya penyakit jantung," imbuhnya.

Baca juga: Penjelasan Dokter RSUD Provinsi NTB Soal Penyebab Penyakit AV Block pada Jantung

Meskipun masih muda, jika pola makannya tidak terkendali, sering makan makanan berlemak ditambah memiliki keturunan penyakit jantung, maka berisiko terkena penyakit jantung.

Penyakit jantung termasuk penyakit berbahaya yang perlu diwaspadai. Selain bisa menyebabkan serangan jantung, penyakit tersebut bisa menyebabkan komplikasi serius.

Oleh karena itu, dr. Yusra menyarankan ketika ada keluhan nyeri dada, gangguan irama jantung sebaiknya segera periksa ke dokter, bisa di poli jantung di RSUD Provinsi NTB yang memiliki fasilitas lengkap baik diagnostik maupun terapi.

(*)

Sumber: Tribun Lombok
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved