Pemilu 2024

Bawaslu Lombok Tengah Proses Pelanggaran Netralitas Kades Ungga yang Ikut Kampanye Caleg Golkar

Suasto terlihat menunjukkan stiker dan tangan kanan mengangkat jari telunjuk seperti simbol angka satu

Penulis: Sinto | Editor: Wahyu Widiyantoro
ISTIMEWA
Kepala Desa Ungga, Kecamatan Praya Barat Daya Suasto Hadiputro Armin foto bersama Caleg DPRD Provinsi NTB Partai Golkar Megawati Lestari. 

Laporan Wartawan TribunLombok.com, Sinto

TRIBUNLOMBOK.COM, LOMBOK TENGAH - Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kabupaten Lombok Tengah mengusut pelanggaran netralitas Kepala Desa Ungga Kecamatan Praya Barat Daya Suasto Hadiputro Armin.

Bawaslu Lombok Tengah mulai membentuk tim untuk menelusuri foto Suasto yang mengkampanyekan salah satu calon legislatif (caleg) di desanya.

Dalam foto tersebut, nampak Suasto yang juga Ketua Forum Kepala Desa Lombok Tengah ikut dalam salah satu acara kampanye caleg DPRD Provinsi NTB Partai Golkar, Megawati Lestari.

Suasto terlihat menunjukkan stiker dan tangan kanan mengangkat jari telunjuk seperti simbol angka satu.

Baca juga: Bawaslu NTB Pantau Kampanye Caleg di Medsos: Awasi Politik Identitas, Hoaks, Hingga Black Campaign

Koordinator Divisi Hukum dan Penyelesaian Sengketa Bawaslu Lombok Tengah, Baiq Husnawaty mengatakan, laporan pelanggaran Suasto sedang digarap.

"Tentu saja sebagai kepala desa sudah terikat netralitasnya untuk tidak ikut berpolitik praktis. Kami akan tangani dengan undang-undang lainnya. Selanjutnya kami akan keluarkan surat rekomendasi ke atasannya Bupati Lombok Tengah," jelas Baiq Husna saat dikonfirmasi Selasa, (7/11/2023).

Baiq Husna mengungkapkan, Suasto tidak bisa dijerat dengan UU Pemilu karena masa kampanye belum dimulai.

Meski demikian pihaknya tetap akan memproses Suasto dalam hal netralitas kepala desa.

Kordinator Divisi Penanganan Pelanggaran, Data dan Informasi Bawaslu Lombok Tengah, Abdul Muis mengatakan, tim sudah bekerja.

Baca juga: Klarifikasi Ketua Forum Kades Loteng Usai Ikut Sosialisasi Caleg dan Deklarasi Ganjar Mahfud

"Saat ini kami telah membentuk tim khusus untuk menelusuri kebenaran foto tersebut. Ini sedang kita proses. Baru sampai pembentukan tim penelusuran," kata Muis,

Muis menegaskan, tim penelusuran tersebut nantinya akan mencari informasi yang lengkap tentang kebenaran foto Kades ikut kampanye.

"Tim akan melakukan penelusuran tentang foto tersebut untuk mendapatkan informasi yang lengkap terkait kegiatan tersebut," ujarnya.

Muis juga menjelaskan bahwa, Bawaslu tidak bisa serta merta mengambil tindakan dengan bermodalkan foto mentah saja.

Oleh karena itu, pihaknya telah membentuk tim penelusuran untuk mengklarifikasi pihak yang terkait di dalam foto.

Apabila ditemukan pelanggaran netralitas, Bawaslu akan bersurat sebagai bentuk tindak lanjutnya.

"Kita akan bersurat ke instansi yang berwenang memberikan sanksi. Sampai di sana kewenangan kita terkait pelanggaran netralitas," imbuhnya.

Terpisah, Kepala Desa Ungga Suasto Hadiputro Armin membantah dirinya dianggap ikut mengkampanyekan salah satu Caleg.

Suasto mengatakan, kegiatan tersebut merupakan acara silaturahmi biasa yang digelar di Desa Ungga dengan salah satu Caleg.

Dia mengaku pihaknya sangat terbuka dengan siapapun yang akan bersilaturahmi di Desa Ungga.

"Tentunya saya selaku Kepala Desa mengizinkan dan menerimanya sebagai tamu yg harus dihormati dan dihargai," kata Suasto.

Suasto menganggap kehadirannya bukan sebagai bentuk kampanye.

Baca juga: Daftar 7 Kades Diberhentikan Bupati Lombok Tengah karena Maju Jadi Caleg

Ia menegaskan bahwa keberadaannya saat itu dalam kapasitas sebagai tuan rumah.

"Kan tidak mungkin saya tidak menghadiri kalau silaturahmi ke desa. Selagi mereka meminta izin ke kami masa saya tidak menyambut dia," ujarnya.

Menurutnya, sebagai seorang yang memegang jabatan politik, ia mengaku berhak melakukan aktivitas politik selagi tidak bertentangan dengan aturan yang ada.

"Kalaupun itu disebut tidak netral, saya sebagai Kades juga punya hak untuk dipilih dan memilih," tegasnya.

"Yang tidak boleh itu ikut jadi tim sukses (timses) yang langsung ada SK-nya," sambungnya.

"Saya menunjukkan telunjuk itu untuk memberitahukan kepada masyarakat bahwa ibu mega itu nomor satu, karena banyak masyarakat yang menanyakan itu kemarin," tutup Suasto.

(*)

Sumber: Tribun Lombok
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved