Sistem Peringatan Dini Bencana di NTB Bisa Memanfaatkan Kearifan Lokal
EWS bertujuan untuk memeberikan informasi kepada masyarakat, apabila akan terjadi bencana seperti gempa bumi maupun tsunami.
Penulis: Robby Firmansyah | Editor: Wahyu Widiyantoro
Laporan Wartawan TribunLombok.com, Robby Firmansyah
TRIBUNLOMBOK.COM, MATARAM - Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) perlu pemasangan alat Early Warning Sistem (EWS) atau Sistem Peringatan Dini bencana alam.
EWS bertujuan untuk memberikan informasi kepada masyarakat, apabila akan terjadi bencana seperti gempa bumi maupun tsunami.
Deputi Bidang Pencegahan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Prasinta Dewi mengatakan, kontigensi kebencanaan perlu dilakukan.
Tujuannya, agar saat terjadi bencana risiko yang ditimbulkan tidak terlalu besar.
Adapun sistem deteksi dini bencana alam tidak hanya dengan pemasangan alat-alat canggih.
Baca juga: Pemprov NTB Berwacana Bangun Museum Gempa Bumi di Lombok Utara
Namun juga bisa memaafkan sumber daya lokal di tiap daerah.
"Bisa dengan memberikan pengumuman, memberikan edukasi kepada masyarakat tanda-tanda apabila terjadi bencana," kata Sinta, Selasa (31/10/2023).
Setelah memberikan edukasi kepada masyarakat, maka selanjutnya yakni pemasangan papan petunjuk jalur evakuasi.
Saat terjadi bencana seperti gempa bumi, masyarakat bisa langsung menuju tempat yang aman.
"Yang terpenting adalah pemahaman masyarakat terhadap ancaman bencana di daerahnya," urainya.
Sinta mengatakan, setiap daerah kini sudah memiliki fasilitator guna memberikan edukasi kepada masyarakat.
Baca juga: BPBD NTB Tidak Bertanggungjawab atas Pembangunan RTG Gempa Lombok 2018 di Luar SK Bupati
Selain itu juga dengan memanfaatkan sosial media dalam menyampaikan sosialisasi mitigasi bencana.
Deputi Sistem dan Strategi BNPB Raditya Jati mengatakan dalam pelaksanaan tanggap bencana pemerintah tidak bisa sendiri sehingga pemerintah perlu membentuk regulasi tanggap bencana.
"Artinya kalau pelaksanaan (tanggap bencana) bisa dilakukan bersama mitra," kata Raditya.
Berdasarkan data tahun 2022 jumlah bencana alam yang terjadi di NTB adalah 46 bencana banjir, 31 bencana angin puting beliung, 10 kejadian tanah longsor, sembilan bencana kekeringan dan tujuh bencana gelombang pasang.
(*)
Suntikan Dana Rp8 Miliar ke PT GNE Harus Berikan Keuntungan bagi Masyarakat |
![]() |
---|
Respons Ketua DPRD NTB soal Kenaikan Tunjangan Perumahan dan Transportasi |
![]() |
---|
Minim Sumbang Deviden, PT GNE Justru Dapat Suntikan Dana Rp8 Miliar di APBD Perubahan 2025 |
![]() |
---|
Bank NTB Syariah dan Baznas Provinsi NTB Jalin Kerja Sama Strategis Penyaluran Dana Zakat Rp7,2 M |
![]() |
---|
Pemprov NTB dan MGPA Bahas Persiapan MotoGP Mandalika 2025 |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.