Sumbawa Barat

Dinas Ketahanan Pangan Sumbawa Barat Memastikan Stok Pangan Aman Selama Musim Kemarau

Stok pangan yang dimaksud adalah beras untuk kebutuhan masyarakat setempat, meski harganya tinggi seperti di daerah lainnya.

|
Penulis: Robby Firmansyah | Editor: Sirtupillaili
TRIBUNLOMBOK.COM/ROBBY FIRMANSYAH
Kepala Dinas Ketahanan Pangan Sumbawa Barat Amin Sudiono 

Laporan Wartawan TribunLombok.com, Robby Firmansyah

TRIBUNLOMBOK.COM, SUMBAWA BARAT - Dinas Ketahanan Pangan (DKP) Kabupaten Sumbawa Barat (KSB) memastikan stok pangan selama kemarau panjang masih aman.

Stok pangan yang dimaksud adalah beras untuk kebutuhan masyarakat setempat, meski harganya tinggi seperti di daerah lainnya.

"Meski El Nino, stok beras kita di gudang Bulog tetap aman," kata Kepala DKP Sumbawa Barat Amin Sudiono, Jumat (27/10/2023).

Dikatakan Dion sapaan akrab Kadis tersebut, sepanjang tahun 2023 stok beras di bulog untuk kebutuhan masyarakat di Kabupaten Sumbawa dan Sumbawa Barat sebanyak 160 ribu ton.

Kenaikan harga beras terjadi di seluruh Indonesia, hal ini dampak dari kemarau yang berkepanjangan.

"Produksi gabah kurang, harga gabah menjadi Rp 7 ribu perkilo gram," kata Dion.

Baca juga: DPMPTSP Sumbawa Barat Buat Aplikasi Sipadu dan E-Helpdesk untuk Mudahkan Investor

Kepala DKP Sumbawa Barat itu berharap, pada bulan Januari hujan mulai turun, sehingga para petani bisa mulai bercocok tanam.

Sehingga pada bulan Maret para petani bisa melakukan panen gabah.

Untuk sementara pemerintah daerah dalam membantu masyarakat menghadapi kenaikan harga beras, rutin melakukan gerakan pangan murah setiap minggunya.

"Minimal dua minggu sekali kita lakukan gerakan pangan murah," kata Dion.

Harga yang ditawarkan dalam gerakan pangan murah tentu jauh lebih murah, karena beras yang dijual stok beras SPHP (Stabilisasi Persediaan dan Harga Panga) yang diambil dari gudang bulog.

"Harganya Rp 10.900 perkilo gram, dijual pertarungan berisi lima kilogram kurang lebih Rp 53 ribu," jelas Dion.

Setiap melakukan pasar murah pemerintah menyediakan tiga sampai empat ton beras, yang ludes dibeli oleh masyarakat setempat.

Senada dengan Dion Asisten 2 Setda Sumbawa Barat Suhadi mengatakan, gerakan pangan murah itu akan terus dilakukan hingga harga beras bisa kembali normal.

Selain itu, guna mendukung irigasi pertanian, saat ini pemerintah tengah membangun saluran irigasi yang menghubungkan Bendungan Bintang Bano dan Bendungan Tiu Suntuk ke sawah petani.

(*)

Sumber: Tribun Lombok
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved