Wawancara Khusus

Ketua TPN Ganjar Presiden Arsjad Rasjid: Bu Mega Memiliki Prinsip Bukan Transaksional

Megawati dan pimpinan Parpol koalisi, menunjuk Arsjad menjadi komandan pemenangan Ganjar Pranowo pada Pilpres 2024.

Editor: Dion DB Putra
TRIBUNNEWS/JEPRIMA
Arsjad Rasyid saat menjadi narasumber pada sesi wawancara dengan Tribunnews di Gedung Tribun Network, Jakarta Pusat, Senin (25/9/2023). 

Kan bukan hanya Mas Ganjar saja, tetapi semua calon harus mau tidak mau kan ya.

Pertama, mengenai satu proses demokrasi, jadi prosesnya memang harus kita lalui. Pemilihan harus ada, karena Indonesia ini bentuknya archipelago memang jauh-jauh harus muter-muter logistiknya.

Alhamdulillah-nya sekarang ada digitalisasi, dengan demikian bisa video. Bisa whatsapp video metodenya macam-macam.Ya pasti harus hadir namun bisa juga menggunakan teknologi.

Tapi perlu tidak TPN ini men-charter pesawat atau helikopter khusus supaya mobilitasnya terjangkau?

Begini, itu semua harus didasari satu analisis keputusan. Misalnya nih kita mau berangkat ke sini maka kita lihat schedulenya pesawat bagaimana yang reguler.

Kita tahu berapa biayanya. Saya orang yang biasa menganalisa biaya dan cost. Kalau nggak, bagaimana kita mencari cost yang semurah-murahnya, tapi jual semahal-mahalnya. Kan begitu kalau jualan ya.

Ini kita mencari paling efisien dan efektif, Dan kita akan buat keputusan. Kalau nggak ada analisanya kita cari yang paling efektif dan efisien. Itulah yang menjadi suatu keputusan nanti.

Sering orang bertanya TPN ini nantinya mengurusi gagasan atau tidak?

Iya dong, TPN nanti yang akan mengurusi gagasan. Setahu saya begitu. Ujung-ujungnya gini, kami ini bukan mewakili partai. Kami ini adalah bahwa partai-partai bekerja sama membuat TPN. Ini milik partai betul.

Tapi kan beda kalau ini milik bersama juga ada relawan dan macam-macam. TPN bukannya milik pemegang saham, tetapi milik seluruh pemangku kepentingan.

Dengan demikian buat saya sekarang ini menjalankan semuanya. Makanya mesti jelas Mas Ganjar ini visi misinya ke depan gimana.

Kita harus gali, sudah ada sebetulnya kita menggabungkan isi hatinya, pikirannya, kita kumpulkan lalu kita jabarkan.

Jadi nanti TPN juga mengelola tim think thank (wadah pemikiran)?

Iya dong, harus. Kalau enggak, nanti kita gimana. Tapi kita maunya juga nggak boleh eksklusif. Saya sudah bilang nanti untuk ide itu inklusif.

Semuanya kasih masukan, siapa pun monggo. Karena ini penting kita bicara tentang bangsa, Indonesia yang kita perdebatkan dan akan kita lakukan hal untuk bangsa ini.

Halaman
1234
Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved