Wawancara Khusus

Zulkieflimansyah: Kami Tidak Menyandera Diri untuk Jadi Gubernur NTB Periode Kedua

Zulkieflimansyah tidak menyandera dirinya untuk kembali terpilih menjadi Gubernur Nusa Tenggara Barat periode 2024-2028.

|
Editor: Dion DB Putra
TRIBUNLOMBOK.COM/SEPTIAN ADE
Gubernur Provinsi NTB Zulkieflimansyah dalam wawancara khusus TribunLombok.com, Senin (18/9/2023). 

TRIBUNLOMBOK.COM, MATARAM - Selasa 19 September 2023, Dr. H. Zulkieflimansyah, S.E., M.Sc dan Dr. Ir. Hj. Sitti Rohmi Djalilah, M.Pd mengakhiri tugas dan tanggung jawab mereka sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur Provinsi Nusa Tenggara Barat ( NTB).

Pasangan yang populer dengan sapaan Zul Rohmi ini memimpin Nusa Tenggara Barat sejak 19 September 2018.

Baca juga: Zulkieflimansyah: Kami Tidak Merasa Terbebani Apa-apa

Sebelum jadi Gubernur NTB, Bang Zul, sapaan akrab Zulkieflimansyah menjabat sebagai Anggota DPR RI Fraksi PKS sejak 1 Oktober 2004 hingga 26 Februari 2018.

Sedangkan Umi Rohmi, sapaan akrab Sitti Rohmi Djalilah adalah akademisi sekaligus politisi. Kini Umi Rohmi bergabung di Partai Perindo.

Pada hari Senin 18 September 2023, jurnalis TribunLombok.com Dion DB Putra mewawancarai Bang Zul di rumah dinas atau pendopo Gubernur NTB di Kota Mataram.

Berikut lanjutan petikan lengkap wawancara dengan Bang Zul sehari menjelang akhir masa jabatannya sebagai Gubernur Nusa Tenggara Barat.

Industrialisasi merupakan satu di antara program Bang Zul dan Umi Rohmi selama lima tahun. Apa catatan penting dari Bang Zul?

Di akhir kepemimpinan saya, smelter sudah dimulai di Sumbawa Barat. Kalau smelter itu nanti bergerak betul, akan menghadirkan industri turunan baru.

Gubernur Provinsi NTB Zulkieflimansyah saat wawancara khusus dengan TribunLombok.com, di pendopo gubernur NTB, Senin (18/9/2023).
Gubernur Provinsi NTB Zulkieflimansyah saat wawancara khusus dengan TribunLombok.com, di pendopo gubernur NTB, Senin (18/9/2023). (TRIBUNLOMBOK.COM/SIRTUPILLAILI)

Akan ada demand terhadap sumber daya manusia, demand terhadap fasilitas kesehatan kelas satu, sekolah internasional, luar biasa.

Nah makanya kita kirim anak-anak muda NTB ke luar negeri itu supaya suatu saat ketika NTB ini menjadi provinsi baru dengan segala dinamikanya.

Ada global event seperti motoGP, World Super Bike, MXGP, kemudian ada smelting companies, selat Lombok menjadi selat dunia yang akan betul-betul strategis seperti Singapura di masa yang akan datang, anak NTB itu nggak minder.

Mereka sudah biasa di luar negeri, berinteraksi dengan orang matanya sipit, berkulit putih, mata biru, ternyata anak NTB nggak kalah.

Kenapa mengirimkan anak-anak itu karena agak risau juga. Anak-anak muda aktivis kita itu senang bermain sosial media, dan yang dibincangkan itu selalu kritik, caci maki, dan politik.

Nah ini mesti ada yang counter atau mengimbangi dengan hal-hal yang sifatnya masa depan.

Ketika mereka di luar negeri tentu kemajuan di berbagai negara itu ditampilkan ke sosial media mereka.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Lombok
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved