Wawancara Khusus

Zulkieflimansyah: Kami Tidak Menyandera Diri untuk Jadi Gubernur NTB Periode Kedua

Zulkieflimansyah tidak menyandera dirinya untuk kembali terpilih menjadi Gubernur Nusa Tenggara Barat periode 2024-2028.

|
Editor: Dion DB Putra
TRIBUNLOMBOK.COM/SEPTIAN ADE
Gubernur Provinsi NTB Zulkieflimansyah dalam wawancara khusus TribunLombok.com, Senin (18/9/2023). 

Mobilitas kita dulu pas masa kampanye sangat tinggi. Ada 20 atau 30 titik tiap hari yang dikunjungi, walau ada dua tiga orang mengadakan pertemuan.

Mereka mengatakan belum pernah ada calon gubernur yang datang ke pelosok pelosok menyapa masyarakat secara langsung.

Mereka mengatakan permintaan kami cuma satu, mudah-mudahan kalau Bang Zul jadi gubernur dan Umi Rohmi jadi wakil gubernur, kebiasaan untuk mendatangi desa dusun ini harus terus dijalankan.

Sejak kami dilantik, kami memang langsung datang ke desa dusun itu untuk menuntaskan janji kampanye kami dan ini ribuan desa, apalagi dusun banyak sekali. Dan dengan kita mengupload di sosmed itu kita ingin mengatakan ini daerah yang sudah dan daerah yang belum itu tinggal menunggu giliran.

Jadi ya memang akhirnya dekat, sekat psikologis itu menjadi sangat tipis gitu.

Lewat sosmed itu mereka merasa diperhatikan, disapa dan negara hadir di tengah penderitaan mereka.

Apalagi kami kalau ke kampung kampung lebih memilih untuk menginap di masjid karena kalau nginap di rumah seorang tokoh, maka tokoh masyarakat yang lain terganggu, merasa tak diperhatikan.

Yang kedua nginap di masjid itu menghindari ketidaknyamanan warga. Maklum rumah di kampung kan letak dapur dan toilet sangat dekat. Kalau kita rombongan 20 orang tentu sangat mengganggu, tidak nyaman bagi mereka yang lagi masak.

Bang Zul, banyak Program NTB Gemilang yang hasilnya menggembirakan. Tapi menurut Bang Zul apa saja yang belum memuaskan>

Sebenarnya masih banyak karena menurut kami lima tahun ini kami baru meletakkan fondasinya saja. Misalnya industrialisasi, masih awal aja, pilihan industrinya baru kelihatan.

Kemudian Bu Rohmi dengan zero waste, masalah lingkungan itu baru juga. Tapi dibanding provinsi lain kita paling maju.

Ketika Bu Rohmi pidato di Finlandia disambut luar bisa. Nggak ada kepala daerah yang berani pidato seperti beliau. Dan semua negara Eropa itu takjub, makanya kita kerja sama sama negara Denmark, Norwegia, Finlandia. Pengolahan sampah sudah mulai ada di kita.

Masalah lain adalah penghijauan. Hutan hutan kita masih menyisakan PR yang sangat besar karena hutan kita pohonnya pada hilang, dan memang nggak gampang.

Jadi kami tidak sok sok langsung melarang masyarakat menebang hutan karena terkait dengan kehidupan mereka kecuali kita menyediakan alternatif.

Bayangkan kita suruh tanam pohon yang life spendnya baru bisa dipetik 10-20 tahun kedepan. Sementara ada jagung tiap 3 bulan panen, ada bibit ada pupuk.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Lombok
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved