Pelantikan Pj Gubernur NTB
Dilarang pada Masa Zul-Rohmi, Karangan Bunga Plastik Kembali Hiasi Kantor Gubernur NTB
Dari pantauan TribunLombok.com halaman depan Gedung Sangkareang, kantor Gubernur NTB mulai ramai dengan karangan bunga plastik dari kerabat Miq Gita.
Penulis: Robby Firmansyah | Editor: Sirtupillaili
Laporan Wartawan TribunLombok.com, Robby Firmansyah
TRIBUNLOMBOK.COM, MATARAM - Ucapan selamat terus mengalir kepada H Lalu Gita Ariadi, pasca dilantiknya sebagai Penjabat Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB), oleh Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Republik Indonesia H Tito Karnavian, Selasa, (19/9/2023).
Dari pantauan TribunLombok.com halaman depan Gedung Sangkareang, kantor Gubernur NTB mulai ramai dengan karangan bunga plastik dari kerabat Miq Gita, sapaan akrab PJ Gubernur NTB yang baru dilantik.
"Selamat & Sukses Drs H Lalu Gita Ariadi M Si atas dilantiknya Menjadi PJ Gubernur NTB" salah satu kutipan dari karangan bunga, di depan Gedung Sangkareang, kantor Gubernur NTB.
Banyaknya pajangan karangan bunga plastik ini bertolak belakang dengan Surat Edaran (SE) Gubernur NTB yang melarang penggunaan karangan bunga plastik.
Hal ini tertuang dalam SE Gubernur NTB Nomor 660/06/KUM Tahun 2022 yang mengamanatkan penggunaan papan bunga, plastik, vinyl, styrofoam, dan kertas tidak lagi digunakan saat memberi ucapan pada saat acara seremonial.
Baca juga: Zulkieflimansyah Mengaku Tinggalkan Banyak PR untuk Pj Gubernur NTB Lalu Gita Ariadi
Larangan penggunaan karangan bunga plastik ini bertujuan untuk mengurangi volume sampah dari bunga plastik atau kertas.
Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) Provinsi NTB meminta warga mengganti papan bunga, plastik, vinyl, styrofoam dan kertas dengan bunga hidup, tanaman bunga, atau tanaman buah dalam pot.
Sayangnya semangat ini belum diikuti semua pihak, termasuk dengan ramainya karangan bunga plastik styrofoam di kantor Gubernur NTB saat pelantikan Pj Gubernur NTB.
Terkait hal ini, Kepala Dinas LHK Provinsi NTB Julmansyah yang dikonfirmasi TribunLombok.com belum memberikan keterangan.
Firmansyah, Kabid Pengelolaan Sampah dan Pengendalian Pencemaran Lingkungan (PSPPL) DLHK NTB yang dimintai keterangan menjelaskan, dari sisi pemerintah larangan tersebut berlaku.
"Kalau dari kita tetap berlaku, karena itu Surat Edaran. Kalau kegiatan eco office tetap berlaku, nanti juga kita minta teman-teman satgas untuk memantau karangan bunga tersebut," katanya.
Karangan bunga berbahan plastik dan styrofoam tersebut berasal dari internal instansi OPD Pemprov NTB.
(*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.