Wali Kota Bima M Lutfi Ungkap Sejarah Kepemimpinannya: Tidak Ada Pungut-memungut, Sogok-menyogok

Lutfi menyebut bahwa capaian yang diraih Kota Bima selama ia menjabat adalah sebuah sejarah karena sebelumnya tidak pernah terjadi.

Penulis: Laelatunniam | Editor: Wahyu Widiyantoro
Dok. Diskominfotik Kota Bima
Wali Kota Bima H Muhammad Lutfi memimpin apel gabungan di halaman kantor Wali Kota Bima, Senin (4/9/2023). Lutfi menyebut bahwa capaian yang diraih Kota Bima selama ia menjabat adalah sebuah sejarah karena sebelumnya tidak pernah terjadi. 

Laporan Wartawan TribunLombok.com, Laelatunni'am

TRIBUNLOMBOK.COM, BIMA - Wali Kota Bima H Muhammad Lutfi memimpin apel gabungan di halaman kantor Wali Kota Bima, Senin (4/9/2023).

"Seperti diketahui ini adalah bulan terakhir, tepatnya 26 September 2023 saya akan meletakkan jabatan sebagai Wali Kota Bima bersama wakil saya," ucapnya di depan seluruh ASN yang hadir dalam apel tersebut.

Ia menyampaikan selama memimpin Kota Bima bersama Wakil Wali Kota Feri Sofyan sudah banyak menggagas pikiran-pikiran, menggagas konstruksi bangunan seperti yang dicita-citakan, sehingga perencanaan wajah Kota Bima meraih 4 kali penghargaan berturut-turut.

Lutfi menyebut bahwa capaian yang diraih Kota Bima selama ia menjabat adalah sebuah sejarah karena sebelumnya tidak pernah terjadi.

Baca juga: Hormati Penyidikan di KPK, Wali Kota Bima M Lutfi: Hukum adalah Panglima

"Ini tidak pernah terjadi dalam sejarah Kota Bima. Baru di periode saya, artinya bukan karena saya, tapi berkat kerja para ASN terbaik saya yang membangun Kota Bima hari ini sejajar dengan kota lain," ucap H. Lutfi.

Selain itu juga H M. Lutfi dengan tegas mengatakan selama ia menjabat tidak ada lagi yang namanaya sogok menyogok jabatan.

"Di era saya tidak ada budaya pungut-memungut, tidak ada budaya sogok menyogok dalam jabatan apapun," tegasnya.

Ia juga bercerita selama ia menjabat ada sekolompok orang yang mengatakan bahwa kepemimpinannya bersama Wakil Wali Kota lebih jahat dari pemimpin sebelumnya.

Baca juga: Wali Kota Bima Minta Semua Elemen Masyarakat Cegah Kasus Kekerasan Terhadap Perempuan dan Anak

"Saya katakan itu adalah orang yang tidak memiliki hati nurani sama sekali. Apapun kebaikan didepan mata tetap tidak ternilai karena telah tertanam kebencian dalam dirinya,"ucapnya.

Terakhir sempat disinggung terkait pemeriksaan KPK terhadapnya, Ia menyampaikan tetap menghormati setiap proses hukum yang sedang berjalan.

"Saya masih berdiri dan berada disini, bagi saya hukum adalah panglima tertinggi di republik ini dan bagi saya kebenaran itu tidak akan pernah tertukar," tutupnya.

(*)

Sumber: Tribun Lombok
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved