Berita Kota Bima

Stunting di Kota Bima Tertinggi di NTB, Capai 32,12 Persen

Angka anak stunting di Kota Bima tertinggi se NTB, data tersebut sesuai hasil Survey Kesehatan Indonesia (SKI)

Penulis: Toni Hermawan | Editor: Idham Khalid
Dok. Istimewa
Pj Wali Kota Bima H Mukhtar saat menghadiri rapat diseminasi audit kasus stunting yang digelar di Aula Maja Labo Dahu kantor wali Kota Bima, Selasa (15/10/2024).  

Laporan Wartawan TribunLombok.com, Toni Hermawan

TRIBUNLOMBOK.COM, BIMA - Hasil Survey Kesehatan Indonesia (SKI) mencatat, Kota Bima memuncaki angka stunting tertinggi di wilayah NTB, yaitu berada di angka 32,12 persen.

Angka ini meningkat di banding angka stunting di bulan-bulan sebelumnya pada tahun 2024.

"Saya mengimbau kepada seluruh tim penurunan angka stunting, agar angka stunting yang melambung tinggi ini, untuk bisa dibenahi secara maksimal. Pahami dan pelajari, apa penyebabnya, sehingga terjadi angka stunting mencapai 32,12 persen," tegas Pj Wali Kota Bima H Mukhtar saat  menghadiri rapat diseminasi audit kasus stunting yang digelar di Aula Maja Labo Dahu kantor wali Kota Bima, Selasa (15/10/2024). 

Ia meminta tim penurunan angka stunting Kota Bima menyiapkan SDM yang baik untuk menjadi pendamping, yakni orang-orang yang paham tentang keadaan di mana mereka diturunkan, dengan tujuan agar tidak terjadi miskomunikasi, antara tim dari pusat, dan tim yang ada di daerah.

"Kami  berharap adanya kerja sama yang baik, bahu membahu dalam mengatasi Masalah stunting ini, agar masyarakat dan Pemerintah Kota Bima bisa terbebas dari hal ini," pintanya. 

Baca juga: Pengentasan Stunting di Lombok Timur Capai 15,9 Persen

Sementara itu, Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB), Hj Suharni mengatakan, meningkatnya angka stunting di Kota Bima ini terjadi karena disebabkan oleh beberapa faktor, antara lain, kurangnya asupan gizi pada Ibu hamil, asupan ASI pada usia balita kurang maksimal, pola makan yang kurang sehat, dan pengaruh asap rokok.

"Mengatasi itu, dapat diupayakan perbaikan dengan memberikan imunisasi terjadwal pada anak, memenuhi asupan gizi seimbang yang  tinggi protein, menjaga kebersihan lingkungan, menerapkan pola hidup sehat, dan  memberikan stimulasi yang tepat sesuai usia anak," bebernya.

(*)

Sumber: Tribun Lombok
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved