Berita Bima

Kasus Joki Cilik di Bima Meninggal Terjadi Lagi, Pemerintah Sebut Anak Dimanfaatkan Orang Tua

Berdasarkan Perbup Bima joki wajib mengenakan pelindung baik saat latihan maupun kejuaraan

Penulis: Atina | Editor: Wahyu Widiyantoro
TribunLombok.com/Istimewa.
Aksi para joki cilik saat berada di atas punggung kuda saat even pacuan kuda tradisional di Bima. 

"Ada ratusan pemilik kuda balapan di Bima. Andaikan mereka ini cor pasir di jalur balapan, misal ada kecelakaan gak sampai fatal kejadian ini," sesalnya.

Begitu juga dengan fasilitas pagar pembatas arena balapan. Paling tidak, tak menggunakan kayu seperti kondisi yang ada saat ini.

Menurut Nurdin, dalam kasus kematian A, merupakan tindakan eksploitasi anak.

Orang tua sengaja biarkan mereka ikut latihan lalu dijual belikan ke para pemilik kuda, untuk menunggang kuda pada even balapan berlangsung.

"Mereka dapat banyak keuntungan ketika anaknya menangkan pertandingan," jelasnya.

Keuntungan itu, mereka bisa peroleh dari sejumlah pihak. Selain dari pemilik kuda yang mereka tunggangi, hingga sejumlah penonton yang menangkan judi balapan kuda saat pertandingan di lokasi.

Baca juga: Penyebab Joki Cilik di Bima Meninggal saat Latihan, Diduga Cedera Kepala Hingga Pendarahan Otak

"Banyak yang mereka dapatkan jika menang. Cuman kendalanya pada masyarakat kita hari ini, mereka tidak pedulikan keselamatan anaknya," sesal dia.

Disinggung sikap DP3AP2KB soal tragedi ini, Nurdin mengaku akan koordinasi lebih lanjut dengan DP3AP2KB Kota Bima, karena korban merupakan warga Kota Bima dan hanya mengikuti latihan di arena balapan wilayah Kabupaten Bima.

"Untuk bagaimana sikap kami selanjutnya, nanti kami akan koordinasikan dulu dengan DP3AP2KB Kota Bima dulu," pungkasnya.

(*)

Sumber: Tribun Lombok
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved