Presiden Jokowi Tanggapi Santai Soal Ucapan Rocky Gerung: Itu Hal Kecil

Jokowi mengaku lebih memilih untuk melanjutkan program pembangunan Indonesia daripada menanggapi Rocky Gerung

BPMI Setpres/Muchlis Jr
Presiden Jokowi memberikan sambutan pada acara Zikir dan Doa Kebangsaan 78 Tahun Indonesia Merdeka di halaman Istana Merdeka, Jakarta, pada Selasa (1/8/2023). Jokowi mengaku lebih memilih untuk melanjutkan program pembangunan Indonesia daripada menanggapi Rocky Gerung. 

TRIBUNLOMBOK.COM - Presiden Joko Widodo (Jokowi) akhirnya angkat bicara soal ucapan Rocky Gerung yang dinilai menghina menyinggun proyek Ibu Kota Negara (IKN).

Jokowi tidak ingin repot dengan masalah umpatan Rocky Gerung. Apalagi dibesar-besarkan.

Jokowi mengaku lebih memilih untuk melanjutkan program pembangunan Indonesia daripada menanggapi Rocky Gerung.

"Itu hal hal kecil lah. Saya kerja saja," kata Jokowi di Senayan Park, Jakarta, Rabu, (2/8/2023) seperti dikutip dari Tribunnews.

Tim Badan Bantuan Hukum dan Advokasi Rakyat (BBHAR) DPP PDIP mengadukan Rocky Gerung ke Bareskrim Polri, Rabu (2/8/2023).

Baca juga: Tuding Rocky Gerung Fitnah Jokowi, PDIP Lapor ke Bareskrim: Tidak Ada yang Kebal Hukum

PDIP Lapor Bareskrim 

Anggota Tim Hukum BBHAR DPP PDIP, Johannes Oberlin L Tobing mengungkap tak ada perintah dari Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk melaporkan Rocky Gerung.

Namun, karena Jokowi merupakan kader PDIP, sudah sepantasnya dari tim hukum menyampaikan laporan ke polisi itu.

"Bapak Presiden jokowi ini kan kader PDIP. Ya kan? Karena ini kader PDIP, kami dari divisi hukum ini merasa bahwa memang ada hal yang salah," Rabu (2/8/2023) dikutip dari YouTube Kompas TV.

"Jadi hari ini kita harus buktikan tidak ada yang kebal hukum hari ini. Harus kita proses secara hukum," tuturnya.

DPP PDIP melaporkan Rocky Gerung yang dinilai menghina Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Adapun pernyataan Rocky Gerung yang dipersoalkan, kata Johannes, antara lain soal upaya Jokowi melakukan penundaan Pemilu 2024 dan tidak mendukung kaum buruh.

"Pertama Jokowi berupaya menunda Pemilu 2024 karena Jokowi tidak pernah peduli terhadap buruh."

Lalu, pernyataan selanjutnya soal adanya penghasutan untuk melakukan gerakan masyarakat atau people power mulai 10 Agustus 2023 jika Pemilu 2024 terhalang oleh ambisi Presiden.

"Kedua, jika pemilu ini terhalang oleh ambisi Presiden, apa yang kita lakukan? yakni people power mulai 10 Agustus 2023," kata Johannes.

Selanjutnya, soal pernyataan jika Jokowi berangkat ke China untuk menawarkan Ibu Kota Negara (IKN) untuk mempertahankan legacy-nya.

"Yang ketiga Ambisi Jokowi mempertahankan legacy-nya, dia pergi ke Cina untuk nawarin IKN, dan mondar-mandir koalisi satu ke koalisi lain untuk mencari kejelasan nasibnya, ia hanya memikirkan nasibnya sendiri tapi tak memikirkan nasib buruh itu Baj****n yang To**l, sekaligus Baj****n P****cut," ujar Johannes.

Johannes mengatakan pihaknya telah membawa sejumlah bukti untuk memperkuat laporannya yang nantinya diserahkan ke pihak kepolisian.

"Kami menduga ini adalah pelanggaran pidana, kami sudah siapkan barang bukti, hari ini kita serahkan ke Bareskrim."

"Delik aduannya, yakni ada fitnah dan berita bohong yang disampaikan Rocky Gerung, untuk itu kita akan lengkapi semua bukti-buktinya, terkait dengan berita bohong, ujaran kebencian hingga hasut dan provokasi (yang dilakukan Rocky Gerung)," tegas Johannes.

Delik Aduan

Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan (Menkopolhukam) Mahfud MD turut menanggapi laporan yang dibuat kelompok relawan Jokowi terhadap Akademisi Rocky Gerung yang dituding telah menghina Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Potongan rekaman video yang beredar di media sosial itu menunjukkan Rocky yang tengah berbicara di depan massa buruh beberapa waktu lalu.

Baca juga: Rocky Gerung Sebut Jejak Jokowi di Sirkuit Mandalika Hanya Patung Naik Motor

Mahfud pun mengaku telah melihatnya, namun ia mengatakan bahwa Presiden Jokowi tidak mengambil tindakan hukum terkait dugaan hinaan yang dilontarkan kepadanya.

Padahal laporan ini dapat diproses jika Jokowi mengadukan hal ini karena ini merupakan delik aduan.

Seperti yang pernah dilakukan Presiden ke-6 RI, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) terhadap mantan Wakil Ketua DPR Zaenal Ma'arif dan Eggy Sudjana beberapa tahun lalu.

"Saya sudah melihat ya, Bapak Jokowi itu tidak mau mengadu. Dulu Pak SBY mengadu dan yang diadukan dihukum ya, Zaenal Ma'arif itu Wakil Ketua DPR, lalu Eggy Sudjana juga dihukum karena Pak SBY mau mengadu dan diproses," kata Mahfud, dikutip dari tayangan Kompas TV, Rabu (2/8/2023).

Sedangkan saat ini Presiden Jokowi memilih untuk tidak mengadukannya.

Mahfud menekankan bahwa dirinya telah mendapatkan banyak masukan dari berbagai pihak, mulai dari akademisi hingga aktivis yang menyarankan untuk tidak melakukan pembiaran terhadap tindakan yang dilakukan oleh Rocky Gerung.

"Ini Pak Jokowi tidak mau mengadu, banyak juga masukan ke saya dari akademisi, aktivis, 'masa negara diam saja kepala negaranya dilecehkan dan sebagainya'," jelas Mahfud.

Namun Mahfud pun menyatakan ini termasuk delik aduan, sehingga hanya korban yang dapat mengadukan hal ini kepada aparat kepolisian.

Hingga saat ini, kata dia, pihak Istana Kepresidenan belum memiliki rencana untuk mengadukan Rocky Gerung.

"Ya saya jawab ini delik aduan dan saya tanya ke lingkungan istana belum ada rencana mengadukan," papar Mahfud.

Kendati demikian, dirinya menambahkan delik ini mungkin saja berkembang jika masalah ini telah meresahkan banyak pihak.

Baca juga: Kasus Rocky Gerung Dinilai Hina Jokowi Kini Ditangani Polda Metro Jaya, Awalnya Ditolak Bareskrim

"Tetapi bisa saja delik ini berkembang, karena orang sudah menganggap ini masalah dan menimbulkan berbagai masalah di berbagai daerah, di medsos, bisa saja berkembang ke bukan delik aduan."

"Bisa (diproses polisi), tergantung pada terpenuhinya syarat-syarat pidana dan itu sudah ada presedennya, orang melakukan itu dan dijatuhi hukuman," ucap Mahfud.

Pembelaan Rocky Gerung

Pengamat politik Rocky Gerung blak-blakan menjelaskan ucapannya yang dinilai menghina Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Rocky membela diri dengan argumen tidak menyerang Jokowi secara personal, namun kebijakan di proyek Ibu Kota Negara (IKN).

Kendati dipolisikan pendukung Jokowi, Rocky yakin betul orang nomor satu di Indonesia itu tak akan ikut melaporkannya ke pihak berwajib.

"Sekarang saya dilaporkan, siapa yang laporkan? Pak Jokowi?," papar Rocky dalam kanal YouTube-nya, Rocky Gerung Official pada Selasa (1/8/2023) hari ini.

"Pasti Pak Jokowi enggak laporin karena Pak Jokowi tahu ini bukan delik kejahatan, ini delik aduan."

"Jokowi pasti mengerti ini relawannya ngapain sih laporin, dia aja enggak laporin kok," tambahnya.

Terkait kasus ini, Rocky menyebut pernyataan kontroversialnya itu sebagai bentuk kebebasan berbicara.

Ia lantas secara terang-terangan mengkritik lawatan Jokowi ke China baru-baru ini.

"Kalau memang presiden gagal dan saya sebut t*l*l ya kebijakannya yang t*l*l."

"Misalnya soal IKN, itu kan kebijakan t*l*l, udah ditolak di mana-mana masih dijabanin aja tuh," tandasnya.

Kata-kata tak pantas yang dilontarkannya pada acara Konsolidasi Akbar Aliansi Aksi Sejuta Buruh di Bekasi itu ditujukan untuk kebijakan pemerintahan Jokowi.

"Saya menghormati Pak Jokowi, dia baik sebagai kepala keluarga, tapi dia buruk sebagai kepala negara," ucap Rocky.

"Itu faktanya kan, jadi orang mesti tahu bahwa saya mendeskripsikan keadaan, bahkan mendeskripsikan keadaan psikologi Presiden Jokowi."

"Saya enggak mendekripsikan personalnya, di mana-mana saya ucapkan itu," tambahnya.

(*)

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul VIDEO Respon Jokowi Soal Umpatan Rocky Gerung: Itu Hal Kecil, Saya Kerja Saja

Sumber: Tribun Lombok
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved