Soal dan Kunci Jawaban Post Test Modul 3 FPPN PPG 2025

TRIBUNLOMBOK.COM - Simak pembahasan lengkap soal dan kunci jawaban Post Test Modul 3 FPPN (Filosofi Pendidikan dan Pendidikan Nilai) yang menjadi bagian penting dari program Pendidikan Profesi Guru (PPG) 2025.

Materi dalam Modul 3 ini membahas secara mendalam tentang nilai-nilai pendidikan, filosofi profesi guru, serta etika dalam praktik pembelajaran. Bagi Bapak/Ibu guru peserta PPG Dalam Jabatan 2025 di Ruang GTK (Guru dan Tenaga Kependidikan), artikel ini dapat menjadi panduan belajar yang membantu memahami konsep dan prinsip dasar dalam pendidikan nilai.

Terdapat 5 soal utama dalam Post Test Modul 3 yang menilai pemahaman guru terhadap penerapan nilai moral dan profesionalisme di lingkungan belajar.

Salah satu contohnya adalah soal mengenai dilema etika dalam penggunaan teknologi seperti kalkulator dan Artificial Intelligence (AI) pada ujian, yang menguji kemampuan guru dalam menilai batas penggunaan alat bantu secara etis.

Dengan mempelajari soal dan kunci jawaban Post Test FPPN Modul 3, peserta diharapkan tidak hanya dapat menyelesaikan tes dengan baik, tetapi juga menginternalisasi filosofi pendidikan yang berakar pada nilai kemanusiaan, integritas, dan tanggung jawab.

Selengkapnya, simak pembahasan dan kunci jawaban Post Test Modul 3 FPPN PPG 2025 berikut ini:

Kunci Jawaban Post Test Modul 3 FPPN 2

Bagi bapak/ibu guru peserta PPG 2025 yang membutuhkan panduan, artikel ini menyajikan kunci jawaban Post Test Modul 3 FPPN 2: Filosofi Pendidikan dan Pendidikan Nilai sebagai referensi. Jawaban dapat digunakan untuk memperdalam pemahaman, bukan sekadar menghafal, sehingga nilai-nilai pendidikan tetap terinternalisasi dalam praktik mengajar sehari-hari.

1. Pak Ilmo adalah guru Bahasa Indonesia di sebuah SMP. Saat ujian, salah satu siswanya, Febi, datang terlambat dan tidak dapat menyelesaikan seluruh soal karena kehabisan waktu. Febi menceritakan kepada Pak Ilmo bahwa la terlambat karena harus merawat ibunya yang sedang sakit. Kemudian la memohon kepada Pak Ilmo untuk diberikan waktu tambahan agar dapat menyelesaikan seluruh soal. Pak Ilmo memahami bahwa kondisi ibunya memang sedang sakit dan membutuhkan kehadiran dan bantuan dari Febi. Namun di sisi lain, memberi waktu tambahan hanya kepada Febi dapat dianggap tidak adil bagi siswa lainnya yang mengikuti aturan dan menyelesaikan ujian sesuai waktu yang ditetapkan. Dalam kondisi ini, tindakan apa yang Anda lakukan apabila menjadi Pak Ilmo?

A. Memberikan Febi waktu tambahan, namun Anda tetap menegurnya karena telah membut Anda harus meluangkan waktu lebih untuk menunggunya.

B. Memberikan Febi waktu tambahan karena Anda merasa perlu
memberikan empati dan menyesuaikan kebijakan dengan situasi yang dihadapi siswa.

C. Memberikan Febi waktu tambahan karena Anda telah mengenal baik dengan Febi dan mengetahui bahwa la memiliki motivasi belajar yang tinggi.

D. Memberikan Febi waktu tambahan hanya jika la dapat menunjukkan bukti konkret mengenai keterlambatannya dan kebijakan ini berlaku untuk lainnya.

Baca juga: Kunci Jawaban Latihan Pemahaman Modul 3 Topik 3 PPG 2025 tentang Kode Etik Guru

E. Memberikan Febi waktu tambahan, tetapi hanya pada soal-soal yang E belum dikerjakan dan memastikan bahwa keputusan ini tidak merugikan siswa lain.

Kunci jawaban: D

2. Bu Rina adalah guru kelas 4 SD yang sedang mengoreksi ulangan Bahasa Indonesia para siswa. Saat memeriksa bagian esai, la menyadari ada dua lembar jawaban milik siswa yang sangat mirip, bahkan kata-katanya pun sangat identik. Setelah diselidiki, ternyata salah satu dari mereka menyontek saat ulangan berlangsung. Bu Rina ingin menanamkan nilai kejujuran sejak dini dengan cara yang tegas dan mendidik, tetapi la juga khawatir apabila kasus ini dijadikan pelajaran akan membuat siswa yang melakukannya merasa malu dan kehilangan kepercayaan diri. Di sisi lain, la tidak ingin membiarkan tindakan tersebut dianggap hal yang biasa. Mengatasi situasi tersebut, Apa upaya yang perlu dilakukan Bu Rina?

A. Memberikan nilai apa adanya disertai catatan pribadi di kertas ujian kedua siswa, lalu merencanakan penguatan karakter kejujuran berkolaborasi dengan guru BK dan wali kelas lainnya untuk menindaklanjuti kasus serupa.