Penataan Bantaran Sungai Padolo

Rumah di Bantaran Sungai Padolo Bima Mulai Dibongkar Tapi Warga Masih Enggan Pindah

Ada warga yang mencuci pakaian, masak, duduk, hingga memberi makan ternak yang dipelihara di pinggir bibir sungai.

Penulis: Atina | Editor: Dion DB Putra
TRIBUNLOMBOK.COM/ATINA
Kondisi bantaran Sungai Padolo di Kota Bima setelah proses pembongkaran dimulai. Warga diberikan yang Rp600 ribu untuk biaya pembongkaran rumah secara mandiri. 

Laporan Wartawan TribunLombok.com, Atina

TRIBUNLOMBOK.COM, KOTA BIMA - Meski proses pembongkaran rumah di sepanjang bantaran Sungai Padolo di Kota Bima sudah dimulai tapi aktivitas warga yang mendiami lokasi tersebut masih ramai.

Pantauan TribunLombok.com pada Jumat (28/7/2023) pagi, aktivitas warga di bantaran sungai masih terlihat seperti biasa.

Baca juga: BREAKING NEWS: Pembongkaran Rumah Bantaran Sungai Padolo Dimulai, Warga Diberi Uang Rp600 Ribu

Ada warga yang mencuci pakaian, masak, duduk, hingga memberi makan ternak yang dipelihara di pinggir bibir sungai.

Rumah-rumah yang letak pondasi rumahnya sampai dalam area sungai juga terlihat masih berdiri kokoh.

Ada beberapa rumah yang diberi tanda garis merah, menandakan bangunan tersebut masuk dalam kategori bangunan yang ditertibkan.

Akan tetapi, pemilik rumah masih belum mau membongkar rumahnya.

"Iya yang di samping saya ini termasuk yang kena, tapi belum mau bongkar," ujar seorang warga Paruga di bantaran Sungai Padolo.

Ia menunjukan garis merah yang ditandai pemerintah, batas bangunan tersebut dirobohkan.

"Tidak semua dibongkar, sampai garis merah yang dikasi tanda itu saja," jelasnya lagi.

Kendati demikian, warga yang enggan namanya ditulis ini tidak mengetahui alasan tetangganya tersebut belum membongkar bangunan rumahnya.

"Mungkin menunggu alat berat, kurang tahu juga saya," tandasnya.

Warga lainnya, Fatma mengaku meski sudah membongkar secara mandiri rumahnya, tapi ia masih tetap tinggal di bantaran sungai Padolo.

Alasannya, kondisi rumah yang ia peroleh di Kadole masih belum bisa ditinggali karena lantai rumah retak dan jalan rusak.

Berdasarkan pantauan TribunLombok.com, rumah yang didiami Fatma saat ini pasca dibongkar, ukurannya sangat kecil.

Sumber: Tribun Lombok
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved