Pemilu 2024

Menakar Peluang TGB Zainul Majdi Dampingi Ganjar, Akademisi UIN : Perindo Partai Non Parlemen

Akademisi UIN menakar peluang TGB menjadi pendamping Ganjar Pranowo dalam kontetasi Pilpres 2024, menurutnya ada kelebihan dan kekurangannya.

Penulis: Robby Firmansyah | Editor: Atina
TRIBUNLOMBOK.COM/ROBBY FIRMANSYAH
Ganjar Pranowo bersama Tuan Guru Bajang (TGB) Zainul Majdi makan siang bersama sebelum bertemu pendukungnya di DPW Partai Perindo, Minggu (18/6/2023). 

Laporan wartawan TribunLombok.com Robby Firmansyah

TRIBUNLOMBOK.COM, MATARAM - Teka teki Bakal Calon Wakil Presiden (Bacawapres) untuk Calon Presiden (Cawapres) Ganjar Pranowo, masih menjadi pertanyaan publik.

Salah satu nama yang digadang gadang menjadi Bacawapres untuk Gubernur Jawa Tengah tersebut, ialah TGB HM Zainul Majdi.

Mantan Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB) tersebut, diusulkan Partai Perindo sebagai Bacawapres yang akan mendampingi Ganjar Pranowo pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.

Peneliti Pusat Studi Demokrasi dan Kebijakan Publik (Pusdek) UIN Mataram Dr Ihsan Hamid mengatakan, peluang HM Zainul Majdi sebagai Bacawapres Ganjar Pranowo cukup besar.

Ihsan yang juga Dosen UIN Mataram itu melanjutkan, meskipun peluang TGB cukup besar namun ada beberapa indikasi yang perlu diperhatikan.

Indikator ini bisa digunakan untuk mengukur persentase peluang TGB, dipilih sebagai Bacawapres Ganjar Pranowo.

"Saya kira peluang itu selalu ada dan itu cukup besar, cuma persentasenya yang harus kita ukur dengan indikator indikator yang ada," jelas Ihsan, Selasa (11/7/2023).

Menurut Ihsan ada 3 alasan figur politik akan dipilih sebagai Bacawapres, pertama diusulkan oleh partai secara langsung, kedua memiliki keahlian yang dapat menggaet suara dan terakhir mampu menjadi sumber modal sosial dan finansial.

Saat ini Zainul Majdi yang juga ketua harian Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Perindo, resmi diusulkan sebagai kandidat Bacawapres yang akan mendampingi Ganjar Pranowo oleh partainya.

Partai Perindo kata Ihsan, merupakan partai non parlemen, yang justeru akan memperkecil kemungkinan TGB akan dipilih sebagai Bacawapres.

Hal ini dikarenakan Perindo tidak mampu melengkapi akumulasi ambang batas (Presidential Threshold).

"Jadi kalau mau jadi Bacawapres harus ada akumulasi suara Presidential Threshold," kata Ihsan.

Meskipun Partai Perindo sebagai partai non parlemen lanjut Ihsan, TGB memiliki keunggulan dari Bacawapres lain.

Seperti sosok TGB yang dikenal sebagai tokoh religius, mampu diterima oleh publik, tidak hanya di NTB namun juga secara nasional. 

(*)

 
 
 
 

BalasTeruskan
 
 
 

Sumber: Tribun Lombok
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved