Pilpres 2024

Sosok TGB, Potensial Cawapres Ganjar yang Hafal Alquran dan Doktor Tafsir Jebolan Mesir

Komposisi Ganjar-TGB dianggap mewakili kalangan Nasionalis-Religius di Indonesia. Ganjar merupakan kader PDIP sementara TGB merupakan sosok ulama.

Editor: Sirtupillaili
FOTO ISTIMEWA/KIRIMAN MITRA
TGB HM Zainul Majdi saat memberi tausiah kepada mahasiswa dan mahasiswi di Pancor, Kamis (27/4/2023). 

Di tangan TGB Muhammad Zainul Majdi, Pondok Pesantren Darunnahdlatain NW Pancor yang saat itu sempat terpuruk mengalami kemajuan pesat. Baik dari segi fisik, prasarana, sumberdaya, dan jumlah santri.

Karena aktif berdakwah ke berbagai pelosok di Lombok, usai pulang dari Mesir, warga kemudian memanggilnya dengan sebutan Tuan Guru Bajang (Kiyai Muda).

Panggilan ini mirip seperti panggilan masyarakat Pancor untuk kakeknya pada saat muda, TGKH Muhammad Zainuddin Abdul Madjid, yang juga aktif berdakwah sepulangnya dari Makkah, Arab Saudi.

Sebutan TGB atau Tuan Guru Bajang melekat pada diri TGB Muhammad Zainul Majdi hingga saat ini.

Sebutan TGB kini semakin familiar di masyarakat Indonesia.

Ganjar Pranowo dan TGB usai ziarah makam Pahlawan Nasional TGKH Muhammad Zainuddin Abdul Madjid di Pancor, Lombok Timur, Minggu (18/6/2023).
Ganjar Pranowo dan TGB usai ziarah makam Pahlawan Nasional TGKH Muhammad Zainuddin Abdul Madjid di Pancor, Lombok Timur, Minggu (18/6/2023). (TRIBUNLOMBOK.COM/AHMAD WAWAN SUGANDIKA)

Setelah menyelesaikan pendidikan S1 dan S2 di Al-Azhar selama 10 tahun, TGB Muhammad Zainul Majdi melanjutkan ke program S3 di universitas dan jurusan yang sama.

Pada Oktober 2002, TGB Muhammad Zainul Majdi menyusun proposal disertasi berjudul “Studi dan Analisis terhadap Manuskrip Kitab Tafsir Ibnu Kamal Basya dari Awal Surat An-Nahl sampai Akhir Surat Ash-Shoffat”.

Disertasi ini di bawah bimbingan Prof Dr Said Muhammad Dasuqi dan Prof Dr Ahmad Syahaq Ahmad.

TGB Muhammad Zainul Majdi berhasil meraih gelar doktor dengan predikat “Martabah EL-Syaraf El Ula Ma`a Haqqutba” atau Summa Cumlaude, hari Sabtu, 8 Januari 2011.

Munaqosah (sidang) disertasi ini menghadirkan dosen penguji Prof Dr Abdul Hay Hussein Al-Farmawi dan Prof Dr Al-Muhammady Abdurrahman Abdullah Ats-Tsuluts.

(*)

Sumber: Tribun Lombok
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved