2 PMI NTB Hilang Kontak Selama di Libya, Keluarga Dapat Kabar Penyiksaan dari Video Viral

Pihak keluarga tak tahu-menahu perihal keberangkatan korban ke Libya hingga akhirnya mendapat kabar dari video viral di media sosial

Penulis: Robby Firmansyah | Editor: Wahyu Widiyantoro
Dok. Kemlu RI
Pejabat Kementerian Luar Negeri RI dan Anggota DPR RI Dapil Lombok H Bambang Kristiono menyambut kedatangan PMI NTB Sri Muliemi dan Yuliana di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Jawa Barat, Rabu (28/6/2023). 

Laporan wartawan TribunLombok.com, Robby Firmansyah

TRIBUNLOMBOK.COM, MATARAM - Pekerja Migran Indonesia (PMI) asal NTB Sri Muliemi dan Yuliana seperti menghilang kala bekerja ke Libya.

Pihak keluarga tak tahu-menahu perihal keberangkatan ke Libya hingga akhirnya mendapat kabar dari video viral di media sosial mengenai PMI disiksa di Libya.

Kakak Yuliana mengaku setelah keberangkatan adiknya keluar negeri, pihak keluarga sudah tidak pernah dihubungi begitu pun sebaliknya.

Rena mengetahui kalau adiknya menjadi korban penyiksaan majikan di Libya melalui salah satu grup di sosial media.

Baca juga: Pilu PMI NTB Kerja di Libya: Disiksa Majikan Gara-gara Kopi Kurang Manis Hingga Telat Mandikan Anak

"Begitu mereka berangkat ini, lost contact, jadi tahu-tahu ada kabar itu dari grup JBO (Jual Beli Online) Sumbawa kalau anak anak ini bikin vidio yang dianiaya itu," kata Rena.

Rena kemudian melaporkan kejadian tersebut ke Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kabupaten Sumbawa.

Setelah mendapat melaporkan kejadian tersebut kepada pemerintah, Rena mendapatkan informasi kalau adiknya akan segera dipulangkan ke Indonesia.

"Seminggu langsung ada kabar baik seperti ini, adek saya langsung dipulangkan," jelas Rena sambil menggendong anaknya yang masih berumur enam bulan tersebut.

Sementara ayah Sri Mulaemi, Nuridah mengaku tidak tahu permasalahan yang dialami anaknya selama di luar negeri.

Bahkan Nuridah baru mengetahui anaknya bekerja sebagai PMI di Libya setelah dua bulan berada di sana.

"Soalnya anak kami setelah dua bulan di sana baru saya tahu anak saya disana, tiba tiba ada masalah gini," kata Nuridah saat ditemui TribunLombok.com.

Nuridah tahu mengenai masalah anaknya dari video viral yang beredar di media sosial dan pesan instan.

Mengetahui anaknya sebagai korban TPPO, Nuridah mencoba meminta bantuan kepada pemerintah.

Hingga kemudian akhirnya Muliemi dan Yuliana dipulangkan ke Indonesia dan bertemu kembali dengan keluarga, Senin (3/7/2023) dalam seremoni di pendopo Gubernur NTB di Kota Mataram.

Sumber: Tribun Lombok
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved