TGB

TGB Sebut Polemik Al Zaytun Memicu Banyak Fitnah, Percaya Pemerintah Bisa Tuntaskan

Sebab persoalan Ponpes pimpinan Panji Gumilang itu memicu lahirnya banyak isu dan fitnah di tengah masyarakat. Muncul cerita bila si A, B, dan C.

Editor: Sirtupillaili
Dok. Tim Dakwah TGB
TGB H Muhammad Zainul Majdi 

TRIBUNLOMBOK.COM, MATARAM - Tuan Guru Bajang atau TGB HM Zainul Majdi berharap polemik dan kontroversi Ponpes Al-Zaytun di Indramayu bisa segera diselesaikan.

Sebab persoalan Ponpes pimpinan Panji Gumilang itu memicu lahirnya banyak isu dan fitnah di tengah masyarakat. Muncul cerita bila si A, B, dan C sebagai beking Ponpes Al-Zaytun.

"Karena itu mohon agar segera dituntaskan, karena terjadi (fitnah)," kata TGB, yang juga Ketua Harian Nasional DPP Partai Perindo.

TGB percaya pemerintah dapat menyelesaikan persoalan tersebut secara tuntas.

"Kita semua berharap kepada Presiden, Menkopolhukam, Kapolri, Jaksa Agung, Menteri Agama segera menuntaskan persoalan terkait Al-Zaytun karena sudah terlalu meresahkan masyarakat," kata TGB, Selasa (27/6/2023).

Baca juga: Polemik Al Zaytun, TGB Zainul Majdi Sarankan Orang Tua Tidak Sembarangan Pilih Sekolah

Cucu Pahlawan Nasional NTB TGKH M Zainuddin Abdul Madjid ini mengungkapkan, bila ada persoalan hukum maka kepolisian dan kejaksaan dapat menuntaskan segera.

"Kalau ada hal yang terkait pandangan kebangsaan dan keagamaan, kita percaya betul Bapak Menkopolhukam ada komitmen dan kompetensi," ucapnya.

TGB melanjutkan, dari Kementerian Agama juga harus mengambil tindakan tegas.

Tidak boleh ada lembaga mengatasnamakan pondok pesantren namun aktivitasnya menciptakan hal yang destruktif.

"Saya mengajak kita semua mempercayakan penanganan Al-Zaytun kepada otoritas ulil amri (pemerintah)," pintanya.

Publik diminta oleh TGB bersabar, ia yakin kita dalam waktu tidak terlalu lama akan mendapatkan kesimpulan dan penanganan konfrehensif dari pemerintah.

"Kita akan tunggu dan percayakan pada pemerintah, " tegasnya.

Pengajaran di Al Zaytun Indramayu disebut bertentangan dengan ajaran Islam. Termasuk dalam pengajaran akhlaq. Diantara kontroversi yang ditunjukkan oleh Panji Gumilang adalah salam dengan bahasa Yahudi.

Jadi Pembelajaran

Selaku ketua Organisasi Internasional Alumni Al Azhar (OIAA) Indonesia TGB HM Zainul Majdi mengingatkan, kejadian di Al-Zaytun Indramayu menjadi pengingat bagi para orang tua yang hendak mengirim anaknya belajar ilmu pengetahuan, ilmu agama, dan wawasan kebangsaan.

"Pilih pondok pesantren yang jelas," kata TGB, Selasa (27/6/2023).

Jelas yang dimaksud di sini, kata TGB, yakni jelas pendirinya, jelas latar belakang pendirinya, jelas latar belakang pendidikannya.

Jelas pandangan keagamaan, kontribusi kemasyarakatan, dan pandangan terhadap Negara Kesatuan Republik Indonesia.

"Jelas juga lembaga pendidikan ini mengajarkan keagamaan seperti apa, paham keagamaan seperti apa," kata Doktor Ahli Tafsir Alquran ini.

"Termasuk bagaimana diajarkan penanaman nilai akidah, ritual ibadah, dan komitmen kebangsaan kepada NKRI," sambung TGB.

TGB menyebut, jangan sampai orang tua menyekolahkan anak ke lembaga pendidikan mengajarkan satu sikap yang menentang atau tidak setia pada NKRI.

"Pesan rasul da' maa yariibuka, tinggalkan apa yang meragukan," tegasnya.

Ketua Umum Nahdlatul Wathan Diniyyah Islamiyah (NWDI) ini juga mengingatkan, para orang tua tidak terpaku oleh fasilitas pendidikan yang mewah. Atau tergoda dengan bangunan mentereng.

"Pendidikan esensinya adalah penanaman nilai, " tegasnya.

(*)

Sumber: Tribun Lombok
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved