TGB

TGB Zainul Majdi Sebut Penghinaan Padanya Kerap Terjadi Jelang Pilpres

Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Wathan Diniyah Islamiyah (PB NWDI) TGB HM Zainul Majdi buka suara usai disebut sebagai penjilat.

Ahmad Wawan Sugandika/TribunLombok.com
Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Wathan Diniyah Islamiyah (PB NWDI) TGB HM Zainul Majdi pada acara pengajian dan doa bersama untuk Ganjar-Mahfud pada Sabtu (13/1/2024) kemarin. 

Laporan Wartawan TribunLombok.com, Ahmad Wawan Sugandika

TRIBUNLOMBOK.COM, LOMBOK TIMUR - Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Wathan Diniyah Islamiyah (PB NWDI) TGB HM Zainul Majdi buka suara usai disebut sebagai penjilat oleh seorang penceramah.

Doktor Ahli Tafsir Alquran ini mengatakan, cacian yang dialami saat ini sudah merupakan hal yang biasa baginya. Bahkan ia mengaku kerap mendapatkan perlakuan yang serupa dari dahulu.

Hanya saja kata TGB, dugaan ujaran kebencian seperti yang dilontarkan kepadanya di acara pengajian Karang Bedil Bersholawat menyambut Bulan Rajab di Kota Mataram itu kerap muncul pada saat menjelang Pemilu.

"Ini seperti pengulangan saja. Dulu pada tahun 2019, 2018 begitu juga. Jadi selalu ada pengulangan-pengulangan, dan itu sunnatul hayat (tidak pernah berjalan secara linier)," ucap TGB pada pengajian doa bersama untuk Ganjar-Mahfud, bertempat di GOR Hamzanwadi Pancor, Sabtu (13/1/2024) kemarin.

Baca juga: PROFIL TGB Zainul Majdi, Wakil Ketua TPN Ganjar-Mahfud MD yang Diduga Dihina Penceramah di Lombok

Mantan Gubernur NTB dua periode ini mengaku tak tersinggung dengan ucapan tersebut.

TGB menyebutkan, ujaran seperti itu tidak mungkin membuatnya menjadi hina di hadapan sang pencipta.

"Kalau saya pribadi biasa saja. Orang yang menyanjung kita ndak bisa membuat kita semakin mulia. Orang yang menjelekkan kita tidak bisa membuat kita menjadi hina," urainya

"Yang membuat kita itu mulia dan hina itu adalah apa yang keluar dari mulut kita," lanjut TGB.

Wakil Ketua Koordinator Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud ini pun meminta kepada seluruh jamaah dan santrinya untuk tidak terlalu merespons hal tersebut. Ia menganggap hal itu sebagai bentuk perbedaan dalam kehidupan.

"Jadi jangan terlalu dipikirkan. Kalau kita menempuh sesuatu dengan baik, kita berjalan baik dengan keyakinan dan pandangan yang bisa jadi beda dengan kelompok yang lain itu ndak masalah," bebernya.

Baca juga: Penceramah Diduga Hina TGB, Warga Geruduk Markas Polda dan Minta QS Segera Ditangkap

"Kan seperti itu, manusia itu selalu berbeda-beda pandangan. Jangankan dalam memilih presiden, dalam memilih agama saja manusia beda-beda," sambungnya.

Seperti diketahui, ucapan ceramah oknum pendakwah dari Kota Mataram yang diduga menghina TGB, memicu puluhan orang berdemo ke Polda NTB. Mereka menuntut oknum pendakwah itu ditangkap.

Selain berdemo, simpatisan dan santri TGB yang tersinggung ini juga melaporkan oknum pendakwah itu ke polisi.

(*)

Sumber: Tribun Lombok
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved