Berita Bima

Seorang Warga Bima Ditangkap karena Diduga Terlibat Jaringan Teroris

Informasi yang diperoleh TribunLombok.com, penangkapan ini terjadi pada Rabu, 31 Mei 2023 sekira pukul 01.39 WITA.

|
Penulis: Atina | Editor: Dion DB Putra
zoom-inlihat foto Seorang Warga Bima Ditangkap karena Diduga Terlibat Jaringan Teroris
Ilustrasi
Lagi-lagi warga Bima ditangkap karena diduga terlibat jaringan teroris.Informasi yang diperoleh TribunLombok.com, penangkapan ini terjadi pada Rabu, 31 Mei 2023.

Laporan Wartawan TribunLombok.com, Atina

TRIBUNLOMBOK.COM, KOTA BIMA - Lagi-lagi warga Bima ditangkap karena diduga terlibat jaringan teroris.

Informasi yang diperoleh TribunLombok.com, penangkapan ini terjadi pada Rabu, 31 Mei 2023 sekira pukul 01.39 WITA.

Baca juga: Profil Aiptu Sopyan, Polisi Korban Bom Teroris Polsek Astana Anyar: Dikenal Baik, Kakak Ada Firasat

Warga yang ditangkap berinisial MT asal Kabupaten Bima. MT difasilitasi oleh YR untuk berangkat ke Yaman dan bergabung dengan organisasi AQAP, cabang Al Qaedah.

Seorang sumber yang tidak dipublikasi menyebutkan, MT ditangkap di Pelabuhan Bima saat turun dari kapal penumpang yang baru saja tiba dari Makassar.

"Penangkapan di Pelabuhan Bima saat dia pulang dari Makassar bersama istri. Kapal dari Makassar," kata sumber, Minggu (4/6/2023) malam.

MT merupakan pengajar di sebuah pondok pesantren di Bima.

"Setelah itu mendirikan Ponpes sendiri," ujar sumber.

Jejak MT menurut Sumber, awalnya Kader Jamaah Islamiyah, kemudian masuk ke Jamaah Anshor Tauhid (JAT) di bawah kepemimpinan Abu Bakar Baasyir.

Setelah JAT bubar kemudian meleburkan diri ke Jamaah Anshor (JAS).

Humas Polres Bima Kota AKP Jufrin yang dikonfirmasi TribunLombok.com via ponsel mengaku, tidak mengetahui adanya penangkapan tersebut.

"Kami tidak tahu atau tidak mendapatkan informasi terkait kegiatan tersebut," jawab Kasi Humas Polres Bima Kota, AKP Jufrin.

Catatan Tribun, penangkapan warga Bima karena diduga terlibat jaringan teroris kerap terjadi.

Tahun lalu, sejumlah warga Kelurahan Penatoi juga ditangkap karena diduga terlibat dalam jaringan teroris.

Penangkapan baru diketahui awak media setelah ramai terlihat oleh warga dan adanya keterangan dari warga.

Sedangkan pernyataan resmi dari Otoritas terkait, kadang hanya membenarkan atau tidak tahu karena yang melakukan penangkapan adalah Densus 88. (*)

Sumber: Tribun Lombok
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved