Pemilu 2024

Bawaslu Lombok Timur Sosialisasi Lintas Kecamatan untuk Cegah Pelanggaran Pemilu 2024

Bawaslu Lombok Timur melakukan sosialisasi yang diikuti semua camat di Kabupaten Lombok Timur.

TRIBUNLOMBOK.COM/AHMAD WAWAN SUGANDIKA
Ketua Bawaslu Lombok Timur, Retno Sirnopati saat memberikan sosialisasi di hadapan para camat se-Lombok Timur di Green Orry TeteBatu, Kamis (25/5/2023). 

Laporan Wartawan TribunLombok.com, Ahmad Wawan Sugandika

TRIBUNLOMBOK.COM, LOMBOK TIMUR - Demi mencegah terjadinya pelanggaran Pemilihan Umum (Pemilu) 2024, Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Lombok Timur gelar sosialisasi lintas kecamatan.

Bawaslu menggandeng Badan Kepegawaian dan Pengembangan SDM (BKPSDM) Kabupaten Lombok Timur.

Baca juga: Bawaslu Lombok Timur Akan Koordinasi dengan Kepolisian dan Kominfo untuk Antisipasi Hoaks

Acara sosialisasi berlangsung di Green Orry Homestay and Resto yang diikuti seluruh camat di Lombok Timur, Kamis (25/5/2023).

"Kami sangat mengharapkan bapak ibu camat untuk mengintruksikan lurah dan kepala desa mencermati data yang ditemukan oleh pengawas kami di lapangan," kata Ketua Bawaslu Lombok Timur, Retno Sirnopati.

Menurut Retno, ada beberapa kekeliruan data yang ditemukan Bawaslu beberapa waktu lalu sebelum pleno di tingkat kabupaten pada Daftar Pemilih Sementara Hasil Perbaikan (DPSHP).

Bawaslu menemukan terdapat kekeliruan penyaringan yang dilakukan KPU.
Data tidak valid. Misalnya, data pemilih yang diklaim ada di luar negeri, rupanya masih ada di tempat tinggalnya saat ini.

Bawaslu juga menemukan sejumlah pelanggaran pada proses pendaftaran para Bacaleg 1-14 Mei 2023.

Sesuai ketentuan PKPU nomor 10 tahun 2023, ada beberapa posisi jabatan yang harus disampaikan pengunduran diri yang itu tidak boleh tarik kembali.

"Satu contoh, belasan orang kepala desa mendaftarkan diri (sebagai bacaleg) dari berbagai peserta pemilu, baru 50 persen yang menyampaikan surat pengunduran diri kepada pejabat yang berwenang. Padahal di dalam persyaratan pencalonan harus disertakan itu," katanya.

"Kalau kepala desa itu sudah mendaftarkan diri otomatis dia sudah terdaftar sebagai calon Parpol," katanya.

Beberapa waktu yang lalu Bawaslu Lombok Timur telah melakukan sosialisasi terhadap penyandang disabilitas. Ada temuan yang sangat signifikan.

"Disabilitas di Lombok Timur sangat signifikan. Di satu kecamatan saja bisa mencapai ratusan, kalau 21 kecamatan jatuhnya ribuan, ini perlu menjadi atensi," demikian Retno. (*)

 

 

Sumber: Tribun Lombok
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved