Pilkada 2024

Zul-Rohmi Putus atau Nyambung di Pilgub 2024? Ini Penjelasan Gubernur Zulkieflimansyah

Gubernur NTB yang akrab disapa Bang Zul ini akan melihat hasil survei terlebih dahulu untuk menentukan langkah politiknya bersama Rohmi di 2024.

|
Dok.Istimewa
Kolase foto Gubernur Provinsi NTB Zulkieflimansyah (kiri) dan Wakil Gubernur NTB Sitti Rohmi Djalilah. Langkah politik kedua tokoh ini akan menentukan kontestasi Pilgub 2024. 

Laporan Wartawan TribunLombok.com, Ahmad Wawan Sugandika

TRIBUNLOMBOK.COM, LOMBOK TIMUR - Gubernur Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) Zulkieflimansyah memberi isyarat tetap setia dengan Wakilnya Sitti Rohmi Djalillah, namun dengan syarat.

Peluang paket Zul-Rohmi jilid II, kata Zulkieflimansyah, tetap terbuka. Mereka sejauh ini juga tidak ada masalah dan tetap kompak.

Meski demikian, gubernur yang akrab disapa Bang Zul ini akan melihat hasil survei terlebih dahulu untuk menentukan langkah politiknya bersama Rohmi.

"Saya sama Bu Rohmi tidak pernah ada masalah, kita lihat (maju dengan Rohmi), kan kita mesti survei juga, jangan GR-GRan dulu," kata Zulkieflimansyah, pada wartawan, di sela-sela mendampingi Menparekraf Sandiaga Uno, di Lombok Timur, Rabu (17/5/2023).

Hasil survei yang dimaksud yakni persepsi masyarakat terhadap pemerintahan Zul-Rohmi.

Baca juga: Rohmi Berpeluang Besar Jadi Gubernur NTB, Ini Kata Pengamat Politik Makara Strategi

"Kalau hasil surveinya bagus mungkin kita beristikharah maju lagi. Tapi kalau hasil surveinya jelek, kita ditolak masyarakat, malu juga maju lagi," kata politisi PKS sembari tersenyum.

Secara etis sebagai pemerintah yang sedang menjabat, acuan petahana untuk kembali bersaing adalah tingkat kepuasan publik.

"Kalau penolakan masyarakat di bawah 50 persen, mungkin kita ada salah. Terlalu banyak masyarakat yang menolak dibandingkan dengan yang menerima, kita mikir juga," katanya.

"Menurut saya pantes-pantesnyalah gitu kan, kalau ada yang lebih bagus, kita cari yang lebih bagus," katanya.

Pesta demokrasi 2024 bagi Bang Zul menjadi jalan untuk mempertahankan kursi gubernur yang kini didudukinya.

Hal itu sekaligus menepis wacana petinggi DPP PKS ini ingin melenggang ke pentas nasional.

Baik itu menjadi anggota DPR RI ataupun membidik kursi menteri di kabinet.

"Saya sudah pernah 15 tahun jadi anggota DPR. Saya kira jadi kepala daerah bagus kalau punya pengalaman di legislatif, jadi mereka tahu apa yang terjadi di legislatif."

"Soal bangku menteri, menurut saya banyak menteri yang jadi Gubernur, kalau jadi menteri sama dengan kepala dinas saja," tutupnya.

Halaman
12
Sumber: Tribun Lombok
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved