Berita Lombok Tengah

Bupati Lombok Tengah Sentil Kadus Nakal yang Masukkan Keluarga Sendiri Dalam Kategori Miskin

Keluarga dan kerabat Kadus di Lombok Tengah menjadi pihak yang mendapatkan bantuan dalam bentuk sembako dan lainnya

Penulis: Sinto | Editor: Wahyu Widiyantoro
ISTIMEWA
Bupati Lombok Tengah Lalu Pathul Bahri dalam acara launching desa bisnis inklusif di Balai Tenun Sukarara hari ini Selasa, (16/5/2023). 

Laporan Wartawan Tribunlombok.com, Sinto

TRIBUNLOMBOK.COM, LOMBOK TENGAH - Bupati Lombok Tengah Lalu Pathul Bahri mengaku geram dengan aksi sejumlah oknum Kadus di Lombok Tengah yang dinilai berbuat nakal.

Pasalnya, Bupati Lombok Tengah menilai oknum Kadus tersebut dinilai memasukkan keluarga dekat mereka masuk kategori miskin.

"Dengan demikian maka anggaran dana desa (ADD) tidak tepat sasaran. Program-program pemerintah tidak ada gunanya," terang Bupati Lombok Tengah dalam acara launching desa bisnis inklusif di Balai Tenun Sukarara hari ini Selasa, (16/5/2023).

Dikatakan Bupati, para oknum Kadus ini sengaja melakukan hal ini agar mereka mendapatkan bantuan.

Dengan demikian, keluarga dan kerabat merekalah yang mendapatkan bantuan dalam bentuk sembako maupun yang lainnya.

Baca juga: Pemda Lombok Timr Bangun Rumah Bertingkat Bagi Warga Miskin di Masbagik Selatan

Guna memonitor adanya oknum Kadus yang berbuat nakal, Bupati Lombok Tengah dalam kesempatan tersebut meminta kepala kepala desa untuk mengecek turun langsung.

"Tolong ini dicek. Ini penting sekali saya sampaikan sebagai pimpinan," tegas bupati.

Sebelumnya, Koordinator Fungsi Statistik Sosial Badan Pusat Statistik (BPS) NTB Arief Chandra Setiawan mengatakan, ada belasan ribu kepala keluarga (KK) di Kabupaten Lombok Tengah masuk kategori miskin ekstrem.

Kemiskinan ekstrem di Lombok Tengah 11.071 atau tiga persen yang artinya keluarga ini tidak memiliki kemampuan dalam memenuhi kebutuhan dasar.

Kabupaten Lombok Tengah menempati posisi kedua setelah Kabupaten Lombok Timur dengan

Berdasarkan data BPS NTB, dari tahun 2018-2022 dua kabupaten ini selalu memiliki posisi satu dan dua terbanyak masyarakat miskin dengan jumlah keluarga miskin ekstrem sebanyak 19,081 jiwa.

Sementara angka persentase masyarakat miskin secara keseluruhan turun dari tahun ke tahun dengan rincian.

"Pada tahun 2018 berada diangka 13,87 persen kemudian 2019 diangka 13,63 persen, serta tahun 2020 dan 2021 diangka 13,44 persen dan turun tahun 2022 12,89 persen," jelas Arief.

(*)

Sumber: Tribun Lombok
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved