Kota Mataram Masuk 5 Kota Paling Tidak Toleran di Indonesia Versi Setara Institute

Berdasarkan penelitian yang dilakukan Setara Institute tahun 2022, Kota Mataram masuk dalam kota tidak toleran dengan skor 4,387.

Editor: Sirtupillaili
TRIBUNLOMBOK.COM/REZA EKA ADI NUGRAHA
Tugu Mataram Metro yang berada di Jalan Lingkar Selatan, Kota Mataram menjadi ikon ibu kota NTB. 

TRIBUNLOMBOK.COM - Kota Mataram, di Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) masuk dalam lima kota dengan tingkat toleransi paling rendah di Indonesia.

Peringkat ini dirilis Setara Institute dalam laporan Indeks Kota Toleran (IKT) tahun 2022, pada Kamis (6/4/2023).

Berdasarkan penelitian yang dilakukan Setara Institute tahun 2022, Kota Mataram masuk dalam kota tidak toleran dengan skor 4,387.

Setara Institute merupakan lembaga swadaya masyarakat berbasis di Indonesia yang melakukan penelitian dan advokasi tentang demokrasi, kebebasan politik, dan hak asasi manusia.

Dalam laporannya, Setara Institute melibatkan 94 kota dari total 98 kota di seluruh Indonesia.

Baca juga: Kecamatan Sandubaya Siap Meramaikan Malam Pawai Takbiran

Penilaian dilakukan dengan mempertimbangkan 4 variabel, seperti regulasi pemerintah kota, regulasi sosial, tindak pemerintah, dan demografi sosio keagamaan.

Dari aspek tersebut dihasilkan pengukuran praktik-praktik toleransi terbaik di kota-kota di Indonesia.

Lantas, kota mana yang paling tidak toleran di Indonesia?

Dilansir dari keterangan resmi Indeks Kota Toleran (IKT) 2022, berikut 10 kota paling tidak toleran di Indonesia:

1. Cilegon, Banten Skor: 3,227

2. Depok, Jawa Barat Skor: 3,610

3. Padang, Sumatera Barat Skor: 4,060

4. Sabang, Aceh Skor: 4,257

5. Mataram, Nusa Tenggara Barat Skor: 4,387

6. Banda Aceh, Aceh Skor: 4,393

Halaman
12
Sumber: Tribun Lombok
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved