Imigrasi Mataram Deportasi WNA Asal Belanda Kepergok Bekerja di Supermarket Secara Ilegal

WNA Belanda dipergoki bekerja sebagai karyawan supermarket setelah tidak memiliki biaya hidup karena dana pensiun belum cair

Penulis: Jimmy Sucipto | Editor: Wahyu Widiyantoro
TRIBUNLOMBOK.COM/JIMMY SUCIPTO
Kepala Kantor Imigrasi Kelas I TPI Mataram Pungki Handoyo menunjukkan WNA Belanda yang melanggar aturan keimigrasian, Selasa (21/3/2023). WNA Belanda dipergoki bekerja sebagai karyawan supermarket setelah tidak memiliki biaya hidup karena dana pensiun belum cair. 

Laporan Wartawan TribunLombok.com, Jimmy Sucipto

TRIBUNLOMBOK.COM, MATARAM - Kantor Imigrasi Kelas I TPI Mataram memulangkan seorang pria warga negara asing (WNA) asal Belanda dengan inisial H (66).

H tertangkap basah bekerja secara ilegal di sebuah supermarket di wilayah Kota Mataram saat razia yang digelar bersama Kanwil Kemenkumham NTB dan BAIS TNI.

Kepala Kantor Imigrasi Kelas I TPI Mataram Pungki Handoyo mengatakan H diamankan petugas Seksi Inteldakim pada Sabtu (11/3/2023) lalu.

"Bahwa H melakukan pekerjaan bongkar muat barang di sebuah Supermarket di wilayah Kota Mataram," ucap Pungki Selasa (21/3/2023).

Setelah mendapatkan bukti dan informasi yang cukup, petugas imigrasi kemudian menjemput H di kediamannya, di daerah Lombok Barat, bersama tim BAIS TNI dan Kemenkumham NTB.

Baca juga: Capaian Kinerja Imigrasi Mataram Tahun 2022: Terbitkan 76 Ribu Paspor Hingga Deportasi 17 WNA

H kemudian langsung dibawa ke Kantor Imigrasi Kelas I TPI Mataram untuk menjalani pemeriksaan.

Berdasarkan pemeriksaan yang dilakukan petugas Imigrasi Mataram, didapatkan informasi bahwa H adalah WNA Belanda.

H datang ke Indonesia sejak tahun 1993.

Awalnya H tinggal di Bali, lalu kemudian pindah tinggal di wilayah Lombok Barat sejak tahun 2016.

Selama ini H berada di wilayah Indonesia dengan menggunakan Izin Tinggal Tetap bagi Lansia (ITAP).

ITAP milik H berlaku hingga 10 September 2023.

Pungki menjelaskan, selama berada di Indonesia, H belum mendapatkan dana pensiun.

Sehingga dirinya bertahan hidup dengan melakukan beberapa pekerjaan untuk memenuhi kebutuhannya sehari-hari.

Mulai dari mengajar kursus komputer dan bahasa Inggris, hingga bekerja di supermarket sebagai karyawan biasa.

Halaman
12
Sumber: Tribun Lombok
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved